Jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar dari penduduk nonproduktif maka diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi. Namun, jika penduduk usia produktif dengan jumlah besar tidak terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, maka akan menjadi beban bagi penduduk yang bekerja dan memicu terjadinya angka pengangguran yang tinggi di usia muda khususnya perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan karakteristik pengangguran muda perempuan dan pengaruh faktor modal manusia dan sosial budaya terhadap pengangguran muda perempuan di Kota Surakarta tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method dengan menggunakan analisis ATLAS.ti dan regresi logistik. Jumlah sampel terdiri dari 100 orang dengan teknik purpossive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengangguran muda perempuan di Kota Surakarta dapat dikategorikan menjadi 4 kategori, yaitu penyebab pengangguran, kondisi keuangan, peluang pekerjaan, dan harapan serta dukungan. Sedangkan dari hasil uji regresi logistik di simpulkan bahwa variabel usia, status perkawinan, dan stigma perempuan bekerja berpengaruh terhadap pengangguran muda perempuan di Kota Surakarta, sedangkan variabel pendidikan, pelatihan, jumlah tanggungan keluarga, tekanan kerja, dan pengeluaran tidak berpengaruh terhadap pengangguran muda Perempuan.