Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) unsur kebudayaan yang terdapat dalam cerita rakyat Indramayu; 2) muatan nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Indramayu; 3) pemanfaatan hasil kajian unsur kebudayaan dan nilai pendidikan karakter cerita rakyat Indramayu sebagai bahan ajar digital bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumen dan informan. Dokumen yang dimaksud berupa dua buku kumpulan cerita rakyat Indramayu karya Kusyoto dan Supali Kasim, serta dokumen kurikulum bahasa Indonesia di SMA. Informan yang dimaksud meliputi guru bahasa Indonesia dan siswa kelas X SMA, serta budayawan Indramayu. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Data dikumpulkan dengan analisis dokumen dan wawancara mendalam. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang terdiri atas pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa 1) cerita rakyat Danyang Lele Lenggi dan Bumi Loka memuat memuat tujuh unsur budaya, cerita rakyat Jebug Angrum dan Ketek Buyut Banjar memuat enam unsur, Raden Wiralodra dan Nyai Junti memuat lima unsur, Ki Bagus Rangin dan Pulomas memuat empat unsur, serta Dewi Sri memuat tiga unsur; 2) nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Indramayu meliputi nilai kesadaran moral, pengetahuan nilai moral, sudut pandang, pengambilan keputusan, hati nurani, mencintai kebaikan, kompetensi, dan kehendak. Cerita rakyat Indramayu yang di dalamnya memuat nilai pendidikan karakter sangat relevan apabila digunakan sebagai bahan ajar dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah.; 3) hasil kajian unsur kebudayaan dan nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Indramayu dapat dimanfaatkan sebagai materi dalam penyusunan bahan ajar digital bahasa Indonesia untuk siswa kelas X SMA. Hasil penelitian ini berimplikasi pada pelestarian cerita rakyat daerah dan pemanfaatannya sebagai bahan ajar di sekolah.
