Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dominasi pemilih
muda dalam pemilu dan tingginya penggunaan media sosial oleh generasi muda
untuk mendapatkan informasi. Akun @bijakmemilih.id, sebagai salah satu akun
edukasi politik di Instagram, menarik perhatian karena menyasar segmen pemilih
muda untuk mendorong partisipasi aktif dan bijak dalam pemilu. Penelitian ini
bertujuan menganalisis sejauh mana akun @bijakmemilih.id memenuhi kebutuhan
penggunanya berdasarkan teori uses and
gratifications. Fokus penelitian meliputi identifikasi motif penggunaan
media sosial (gratification sought)
dan kepuasan yang diperoleh (gratification
obtained) serta membandingkan keduanya untuk melihat perbedaan kepuasan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode survei. Responden adalah pengikut akun @bijakmemilih.id dari kalangan
Generasi Z dan Milenial. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur lima
motif utama (kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan
pelepasan ketegangan). Analisis dilakukan untuk mengukur mean, standar deviasi,
dan perbandingan antara gratification
sought dan gratification obtained.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh. Penelitian
ini juga menemukan kepuasan yang
dicari (gratification sought)
tertinggi ada pada motif kognitif, khususnya untuk mendapatkan informasi
politik terkini. Sementara itu, kepuasan yang diperoleh (gratification obtained) tertinggi, adalah membantu pengguna
merefleksikan nilai-nilai politik dan meningkatkan rasa percaya diri dalam
berpartisipasi politik.
Penelitian mengonfirmasi teori uses and gratification yang melihat audiens sebagai pihak yang aktif dan memiliki motif dalam
mengakses media. Perbedaan antara GS dan GO memvalidasi konsep gratification discrepancy Philip Palmgreen yang menekankan bahwa
motivasi seseorang dalam menggunakan media tidak selalu sesuai dengan kepuasan
yang benar-benar diperoleh. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa akun
@bijakmemilih.id berhasil memenuhi sebagian besar kebutuhan penggunanya,
meskipun masih terdapat kesenjangan pada beberapa aspek.
