Keterampilan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting di abad
ke-21 yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran, khususnya di bidang sains.
Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa di
Indonesia masih tergolong rendah, seperti yang ditunjukkan oleh hasil TIMSS 2011
dan PISA 2023. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif adalah Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa yang
menggunakan model PjBL berbasis infografis dan poster. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu (Quasi-Experimental Design) jenis
Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA di
SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun ajaran 2024/2025, dengan dua kelas
eksperimen yang dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui
tes dan angket menggunakan rubrik keterampilan berpikir kreatif. Uji validitas
dilakukan melalui validitas isi dan konstruk, sedangkan reliabilitas diuji menggunakan
Alpha Cronbach. Analisis data meliputi uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis
menggunakan independent sample t-test dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam keterampilan berpikir
kreatif antara kedua kelas eksperimen, dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0>
rata perbedaan nilai tes keterampilan berpikir kreatif adalah 24,5 dengan interval
kepercayaan 95% antara 19,4 hingga 29,62. Kelas eksperimen pertama yang
menggunakan model PjBL berbasis infografis memperoleh skor lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas eksperimen kedua yang menggunakan model PjBL
berbasis poster. Dengan demikian, model PjBL berbasis infografis lebih efektif dalam
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dibandingkan model PjBL berbasis
poster.