Tomy Saputra, K2521083,
Dosen Pembimbing: Valiant Lukad Perdana Sutrisno, S.Pd., M.Pd. PENERAPAN
KELAS INDUSTRI DI SMK : STUDI KASUS
KELAS INDUSTRI BUMA DI SMK WARGA SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2025.
Penelitian ini
memiliki tujuan (1) Untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan kelas
industri BUMA di SMK Warga Surakarta; (2) Untuk mengetahui
implementasi kelas industri menjembatani
kesenjangan antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri.
Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Metode
studi kasus sangat cocok untuk penelitian yang bertujuan memahami fenomena
kompleks dalam konteks dunia nyata. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling dan snowball sampling. Teknik pengambilan data menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini
menunjukkan pelaksanaan kelas industri BUMA di SMK Warga Surakarta pelaksanaan kelas
industri BUMA di SMK Warga Surakarta dimulai dari proses seleksi siswa dimana
siswa diseleksi lewat tes wawancara serta kesehatan, pelaksanaan pembelajaran
dalam pembelajaran dilakukan baik teori maupun praktek selama 3 bulan oleh
instruktur industri, pelaksanaan OJT proses yang dilaksanakan selama 21 hari
dan siswa dilatih dibengkel alat berat dan menginap, proses evaluasi siswa
proses yang ditujukan untuk siswa serta guru untuk mengetahui apa saja yang
kurang dalam pelaksanaan kelas industri dan dapat diperbaiki hingga akhirnya
siswa siap bekerja. Implementasi kelas industri dalam menjembatani kesenjangan
antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia industri melalui 5 tahap, dari
tahap sinkron tahap dimana bertemunya antara sekolah kejuruan dengan pihak Buma
yang terdiri dari 10 sekolah mitra, dalam tahap pembentukan kelas industri Buma
melakukan penyesuaian kurikulum dengan dibantu oleh PT.Biru , dalam pelaksanaan
dilakukan proses teori maupun praktek On Job Training, evaluasi dilakukan
dengan tujuan memperbaiki apa saja yang kurang yang mencakup evaluasi guru
maupun siswa, dan sertifikasi dilakukan oleh pihak terpercaya sehingga
sertifikasi dapat diakui dan siswa menjadi terpercaya akan kompetensi yang
dimilikinya.