Abstrak


Pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg (Amorphopalus campanulatus BL) dalam ransum terhadap performan kelinci New Zealand white jantan


Oleh :
Fernadita Kusuma Ayu - H0505031 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Kelinci New Zealand White (NZW) merupakan ternak yang berpotensi sebagai penghasil daging. Produktifitas kelinci sangat tergantung kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan. Pakan kelinci terdiri atas hijauan dan konsentrat, dan karena konsentrat harganya mahal, maka diperlukan upaya mencari bahan pakan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti konsentrat yang mempunyai harga yang murah dan mampu mencukupi kebutuhan nutrien yang dibutuhkan ternak kelinci. Bahan pakan yang dapat digunakan salah satunya adalah tepung umbi suweg. Umbi suweg sangat berpotensi sebagai pakan alternatif pada ternak kelinci karena mengandung nutrien yang dapat dimanfaatkan oleh ternak kelinci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg dalam ransum terhadap performan kelinci NZW jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Gondang, Garjo RT. 03/9 Joho Mojolaban Sukoharjo selama 8 minggu dimulai pada tanggal 23 Juli 2009 sampai 16 September 2009. Materi penelitian meliputi 20 ekor kelinci NZW jantan dengan bobot badan rata-rata 1144,1 + 68,92 gram/ekor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan menggunakan satu ekor kelinci NZW jantan. Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah konsentrat dengan formula bekatul 15%, jagung 50% dan konsentrat CP 124 35%, hijauan (rumput lapangan) dan tepung umbi suweg. Perlakuan yang diberikan adalah penggantian sebagian konsentrat dengan tepung umbi suweg, masing-masing adalah 60% Hijauan + 40% Konsentrat (P0), 60% Hijauan + 40% Konsentrat (KF 96,25% + Tepung umbi suweg 3,75%) (P1), 60% Hijauan + Konsentrat 40% (KF 92,50% + Tepung umbi suweg 7,5%) (P2), dan 60% Hijauan + Konsentrat 40% (KF 88,75% + Tepung umbi suweg 11,25%) (P3). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan, dan feed cost per gain. Hasil penelitian nilai rerata dari P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut untuk konsumsi pakan 117,63; 115,24; 110,22 dan 110,74 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan harian 17,22; 16,51; 15,92 dan 15,78 g/ekor/hari, konversi pakan 6,85; 7.00; 6,96 dan 7.05, dan feed cost per gain Rp. 14.052,08; Rp. 14.186,35; Rp. 13.965,22 dan Rp. 13.963,60. Hasil analisis statistik menyatakan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P≥0,05). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah substitusi konsentrat dengan tepung umbi suweg tidak berpengaruh terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan, sedangkan feed cost per gain pada P3 mempunyai nilai yang paling ekonomis dibandingkan dengan perlakuan lain. Kata kunci : Kelinci New Zealand White jantan, tepung umbi suweg, performan ABSTRACT New Zealand White rabbit is livestock which potential as a meat producer. Productivity rabbit was very depended on quality and quanty of feed. The rations consist of forage and concentrate, because highly cost of concentrate, so need alternative feed stuff to its substitute it. Elphant yam meal is one of the feed stuff . It is potential as an alternative feedstuff for rabbit. The aim of this research to know the effect of concentrate substitution with elphant yam meal on the ration to performance gain of male New Zealand White rabbit. This research was conducted in Gondang, Garjo RT 03 RW 09 Joho Mojolaban, Sukoharjo for 8 month started at July 23rd up to September 16th 2009. Twenty male New Zealand White rabbits with the average weight about 1144,1 ± 68,92 g were used in this research. The experiment design used was that of Completely Randomized Design (CRD) one way classification with four treatments and five replications, and each replication used one male New Zealand White rabbit. The rations consists of forage (field grass), concentrate (concentrate’s layer CP 124 35%, zea mays 50%, rice polish 15 %) and elphant yam meal. The treatments of concentrate subtitution with elphant yam, 60 % forage + 40 % concentrate (P0), 60% forage + 40% concentrate (concentrate 96,25% + elphant yam meal 3,75 %) (P1), 60% forage + 40% concentrate (concentrate 92,50% + elphant yam meal 7,5 %) (P2) and 60% forage + 40% concentrate (concentrate 88,75% + elphant yam meal 11,25 %) (P3) respectively. The Parameters observed were feed consumption, average daily gain (ADG), feed conversion ratio and feed cost per gain. The result of this research showed, that the average of P0 P1, P2, P3 for feed consumption were 117,63; 115,24; 110,22 and 110,74 (grams/head/day), ADG 17,22; 16,51; 15,92 and 15,78 (grams/head/day), feed conversion 6,85; 7,00; 6,96 and 7,05, while FC/G were Rp. 14.052,08; Rp. 14.186,35; Rp. 13.965,22 dan Rp. 13.963,60 (kg/BB) respectively. The statistical analisys showed that have not significant (P≥0.05) to feed consumption, average daily gain and feed conversion. The conclusion of this research show that it’s not affect to feed consumption, ADG and feed conversion, while FCG showed more economical value for level of substitution 40% concentrate (concentrate 88,75% + elphant yam meal 11,25 %) and 60% forage. Key words : male New Zealand White rabbit, elphant yam meal, performance