Penelitian ini membahas kerja sama antara USAID (United States Agency for International Development) dan Pemerintah Kota Surakarta dalam program USAID Madani – Civil Society Support Initiative. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas, legitimasi, dan keberlanjutan organisasi masyarakat sipil (OMS) untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang kolaboratif dan berorientasi pada kemandirian. Dengan tema "Urban Ward Funds Transparency," Pemerintah Kota Surakarta berfokus pada transparansi dana kelurahan melalui pelatihan akuntabilitas kepada organisasi masyarakat tingkat RT dan RW. Program ini diimplementasikan melalui kemitraan dengan KOMPIP Indonesia, sebuah organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam pendalaman demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Penelitian ini menggunakan kerangka konsep aid diplomacy dan pendekatan neoliberalisme institusional untuk menganalisis hubungan antara bantuan luar negeri dan kepentingan nasional serta melihat dampak dari keberlangsungan program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program USAID Madani tidak hanya mendukung pembangunan daerah tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hasil program USAID Madani masih belum maksimal karena hanya membantu organisasi masyarakat sipil menjadi mandiri tetapi belum menjawab isu radikalisme dan sara yang menjadi masalah utama di Kota Surakarta.