Abstrak


Kapasitas antioksidan dan kadar kurkuminoid pada ekstrak rimpang temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) menggunakan pelarut air dengan variasi proporsi pelarut dan metode pemanasan


Oleh :
Triwik Susilowati - H0606072 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Rimpang temulawak bermanfaat bagi kesehatan yaitu sebagai analgesik, antibakteri, antijamur, antidiabetik, antioksidan dan lain-lain karena mengandung senyawa aktif, antara lain Kurkuminoid, Germacrene, Xanthorrhizol, Alpha- Betha-Curcumena. Kurkuminoid tidak bersifat toksik serta tidak larut dalam air tetapi umumnya konsumsi rimpang temulawak dilakukan dengan ekstraksi menggunakan air sebagai pelarutnya, misalnya pada jamu dan minuman kesehatan. Kapasitas antioksidan rimpang temulawak disebabkan oleh komponen senyawa fenolik termasuk di dalamnya kurkuminoid. Kurkuminoid cenderung turun selama pemanasan dalam air mendidih karena terdegradasi menjadi asam ferulat dan feruloilmetan, sehingga perlu dikaji metode pemanasan yang sesuai untuk meminimalisasi kerusakan kurkuminoid dan kapasitas antioksidan. Perancangan Penelitian menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh proporsi pelarut, meliputi lima taraf yaitu rimpang parut : air (1:1; 1:2; 1:3: 1:4; 1:5). Tahap kedua dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemanasan pada tiga sampel terpilih meliputi 3 taraf yaitu suhu 100°C selama 5 menit, suhu 80°C selama 15 menit, dan suhu 65°C selama 30 menit Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar kurkuminoid ekstrak rimpang temulawak semakin meningkat seiring penambahan proporsi pelarut, optimum pada proporsi pelarut 1:4. Kadar total fenol dan potensi antioksidan ekstrak rimpang temulawak semakin menurun seiring penambahan proporsi pelarut. Semakin lama waktu pemanasan meskipun menggunakan suhu yang lebih rendah memperlihatkan kadar kurkuminoid, kadar total fenol, dan potensi antioksidan yang semakin kecil. Teknik ekstraksi dan pemanasan yang paling baik ditinjau dari kapasitas antioksidan adalah menggunakan perbandingan rimpang parut dan air sebesar 1:1 dan dipanaskan pada suhu 100o C selama 5 menit.