Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas PKH dalam
pengentasan kemiskinan di Kelurahan Sondakan dan melihat hambatan selama
keberjalanan program agar menghasilkan evaluasi yang membangun dan meninjau
usaha pemerintah dalam meningkatkan efektivitas PKH. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori
fungsionalisme struktural (Merton, 1968) yakni konsekuensi fungsi, disfungsi, non
fungsi dan role-set yang didukung konsep efektivitas (Duncan, 1981) agar dapat
diketahui sejauh mana efektivitas PKH di Kelurahan Sondakan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa PKH di Kelurahan Sondakan belum efektif dan mencapai
tujuan. Ditinjau melalui 4 dimensi. 1) Ketepatan sasaran, KPM sudah menggunakan
bantuan sesuai dengan tujuannya. Pada komponen pendidikan KPM bantuan
dialokasi untuk kebutuhan pendidikan, pada komponen kesehatan bagi ibu hamil
dan balita digunakan untuk pemenuhan gizi, pada komponen kesejahteraan sosial
bagi lansia dan disabilitas berat dialokasi untuk pemenuhan dasar kebutuhan dan
kesehatan. 2) Dimensi sosialisasi program melalui pertemuan rutin, layanan
pengaduan, dan penyuluhan edukatif (P2K2) yang efektif meningkatkan
pemahaman KPM mengenai berbagai aspek PKH. 3) Dimensi tujuan program
berhasil meningkatkan taraf hidup dan mengurangi beban KPM, namun belum
mampu merubah pola pikir KPM agar memiliki kemandirian ekonominya. 4)
Dimensi pemantauan program yang meliputi alur pendataan, proses pencairan dana
dan kendala di lapangan yang belum berjalan dengan baik. Maka, selama
keberjalanan program terjadi berbagai hambatan seperti ketergantungan bantuan,
sistem yang kurang responsif, domisili yang tidak sesuai, terputusnya bantuan
karena terdeteksi sistem, dan ketidaktepatan sasaran yang membuat program ini
menjadi tidak efektif. Evaluasinya berupa edukasi berkelanjutan, perbaikan
admisnistrasi dan sistem. Selain itu usaha yang dilakukan pemerintah selain materil,
juga secara moril dengan pemberian motivasi, program graduasi PENA serta
pelatihan keterampilan agar memiliki kemandirian ekonomi. Dengan adanya
evaluasi dan usaha usaha yang dilakukan pemerintah ini menghasilkan penurunan
jumlah penerima program.