Program konversi kompor induksi di Indonesia
merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG dan meningkatkan
efisiensi energi yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Namun, implementasi program ini menghadapi
berbagai tantangan, termasuk penerimaan masyarakat, aspek ekonomi, dan kesiapan
infrastruktur. Penelitian ini menganalisis konfigurasi faktor yang mendukung
keberlanjutan konversi kompor induksi menggunakan metode Fuzzy-set Qualitative Comparative Analysis (fsQCA). Hasil
penelitian mengidentifikasi lima faktor utama yang berkontribusi terhadap
keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, yaitu contextual external
factor (CEF), knowledge level of management team (KMT), consumer
behaviour (CB), economic aspect (EA), dan participatory planning
and operation support (PPO). Tiga
konfigurasi utama ditemukan sebagai solusi dalam mendukung keberlanjutan
program. Temuan juga menunjukkan bahwa keberlanjutan program sangat dipengaruhi
oleh dukungan faktor eksternal. Penelitian ini memberikan wawasan bagi
pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan dalam merancang strategi yang
lebih efektif untuk meningkatkan penerimaan kompor induksi di masyarakat.