Latar Belakang: Melompat merupakan aktivitas fisik
yang memerlukan performa optimal, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
antropometri dan pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara lingkar paha, lingkar betis, indeks massa tubuh (IMT), dan tipe arcus
pedis dengan jump power pada dewasa muda laki-laki non-atlet.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik
dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 60 laki-laki
usia 18-22 tahun non-atlet di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri dan tes melompat secara
vertikal, kemudian dianalisis menggunakan uji kolerasi pearson.
Hasil: Tidak terdapat yang hubungan signifikan antara lingkar
paha, lingkar betis, IMT, dan arcus pedis dengan jump power.
Simpulan: Parameter antropometri dan biomekanika
tubuh pada laki-laki dewasa muda dengan aktivitas fisik rata rata rendah tidak
secara berarti memengaruhi jump power. Untuk mengetahui secara pasti,
perlu lebih banyak penelitian mengenai hubungan antropometri terhadap jump
power pada sampel non atlet.