Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman mahasiswa terkait kategori pangan minuman susu dan minuman mengandung susu serta pengaruhnya terhadap pola konsumsi dan faktor pembelian produk susu. Responden penelitian adalah 100 orang mahasiswa di Surakarta yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Survei daring menggunakan kuesioner dilakukan dalam proses pengumpulan data yang kemudian dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi susu tertinggi adalah 1-2 kali per minggu (81%), dengan waktu konsumsi terbanyak pada pagi hari (49%). Faktor utama dalam keputusan pembelian adalah label halal (50%), rasa (25%), harga (20%), dan merek (16%). Sebagian besar responden memiliki pemahaman kategori pangan pada tingkat sedang (62%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman kategori pangan minuman susu dan minuman mengandung susu dengan pola konsumsi (frekuensi) produk susu (nilai signifikansi 0,216) maupun faktor pembelian kategori pangan (nilai signifikansi 0,749). Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa memiliki pemahaman kategori pangan yang cukup baik, faktor lain seperti label halal, rasa, dan harga lebih memengaruhi keputusan pembelian dan tidak secara otomatis memiliki pola konsumsi (frekuensi) susu yang baik pula. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi produsen susu untuk lebih memperhatikan faktor utama yang memengaruhi pembelian, serta memberikan wawasan mengenai pentingnya edukasi konsumen terhadap kategori pangan.
