Abstrak


Pembentukan tunas lengkeng dataran rendah (Dimorcarpus Longan Lour) pada berbagai konsentrasi Ba dan bahan organik secara in vitro


Oleh :
Tatries Bowo Hartono - H0106106 - Fak. Pertanian

RINGKASAN Perbanyakan lengkeng biasanya melalui biji yang mengakibatkan anakan berbeda dengan induknya. Selain itu, umumnya juga diperbanyak melalui okulasi yang membutuhkan tunas sebagai batang atas yang mengakibatkan induk sebagai batang atas menjadi rusak dan harga bibitnya cukup mahal. Melalui teknik kultur jaringan, diharapkan memperoleh bibit yang sama dengan induknya (true to type) dalam jumlah yang banyak, dan murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi BA dan Bahan Organik yang tepat untuk perbanyakan tunas secara in vitro menggunakan eksplan pucuk tanaman lengkeng (Dimocarpus long an L.). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan November 2009 – Mei 2010. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Legkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah taraf konsentrasi BA, yaitu : 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm. Faktor kedua adalah macam Bahan Organik, yaitu : Ekstrak Yeast 1g/l, 3g/l, Ekstrak Kecambah 50ml/l, Ekstrak kecambah 100ml/l, Ekstrak Yeast 1g/l dan Kecambah 50ml/l, Ekstrak Yeast 3g/l dan Kecambah 100ml/l. Variabel pengamatan meliputi persentase pembentukan kalus, saat muncul kalus, warna kalus, tekstur kalus, persentase pembentukan tunas, saat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua perlakuan menumbuhkan kalus tetapi kalus belum dapat berdiferensiasi membentuk tunas. Tunas yang terbentuk merupakan tunas lateral, dimana perlakuan BA 0,5 ppm dan Estrkak kecambah 100g menghasilkan panjang tunas yaitu 22 mm. Konsentrasi BAP 0,5 ppm dan Ekstrak Kecambah 100g merupakan kombinasi perlakuan terbaik dalam penggandaan jumlah tunas lateral sebanyak 4. SUMMARY Propagation of longan generatively has a weakness such as product doesn’t same as parental. Meanwhile, vegetatively propagation such as grafting is to expensive for its result. Through tissue culture expected to produce the same plant as well as and as much as its parental and cheaper. This research was purpose to obtain exact concentration of BA and organic addictive alternative to the growth of longan explants (Dimocarpus longa n L.) in in vitro. This research was conducted in November 2009 to May 2010 in Plant Physiology and Biotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University, Surakarta. The experimental design was used Completely Randomize Design (CRD) with two treatment factors and three replication. The first factor was level of BA concentrations, they were: BA 0.5 ppm (B0), BA 1 ppm (B1), BA 2 ppm (B2), and BA 3 ppm (B3). The second factor was kinds of organic addictive alternative concentration, they were: extract of yeast 1g/l, extract of yeast 3g/l, extract of bean sprout 50ml/l, extract of bean sprout 100ml/l, extract of yeast 1g/l and bean sprout 50ml/l, extract of yeast 3g/l and bean sprout 50ml/l. Variables observed were percentage of callus formation, time of callus formation, color of callus, exture of callus, percentage of shoot formation, time of shoot formation, number of shoot, length of shoot and subculture. Result of research showed that all of treatments provided callus formation, but it were not differentiation into shoot. Shoot formed originate from lateral shoot. Treatment of BA 0,5 ppm and extract of bean sprout 100g produced length of shoot at 22 mm. Concentration of BA 0.5 ppm and extract of bean sprout 100g was the best combination to propagation shoot into 4.