Diversifikasi
pangan merupakan strategi penting dalam menjamin ketahanan pangan, dengan peran
aktif perempuan sebagai anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Program Pekarangan
Pangan Lestari (P2L) yang diinisiasi pemerintah sejak 2010 bertujuan mendorong
kemandirian dan ketahanan pangan rumah tangga melalui pemanfaatan lahan
pekarangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemandirian tiga KWT di
Kelurahan Joglo, Kota Surakarta yaitu KWT Ngudi Makmur, KWT Sumber Berkah, dan
KWT Asri, dalam mewujudkan diversifikasi pangan. Pemilihan lokasi didasari oleh
pertimbangan
bahwa ketiga KWT memiliki karakteristik berbeda walaupun berada dalam wilayah
yang sama.
Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan pendekatan deskriptif
kualitatif. Informan dipilih secara purposive, melibatkan ketua dan anggota
KWT, PPL, serta Pemerintah Kelurahan Joglo. Data dianalisis menggunakan model
interaktif Miles dan Huberman, dengan validitas diuji melalui triangulasi
sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga KWT memiliki
dinamika dan implementasi P2L yang berbeda, sehingga memengaruhi tingkat
kemandirian masing-masing KWT. KWT Ngudi Makmur dan Sumber Berkah menunjukkan
kemandirian lebih baik dibandingkan KWT Asri, yang mulai berkembang setelah
mendapat dukungan program. Kemandirian anggota dalam aspek emosional, ekonomi,
intelektual, dan sosial mengalami peningkatan dengan capaian yang bervariasi.
Ngudi Makmur unggul dalam aspek ekonomi dan sosial, Sumber Berkah kuat dalam
emosional, sedangkan KWT Asri masih menghadapi tantangan, terutama dalam aspek
ekonomi dan sosial.