Abstrak
Karakteristik Penggunaan Bahasa Jawa Oleh Pambiwara Di Kota Surakarta (Kajian Stilistika)
Oleh :
Widi Wahyu Purnawati - B0121080 - Fak. Ilmu Budaya
Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemilihan kata atau diksi yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta? (2) bagaimanakah gaya bahasa atau majas yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta? (3) bagaimanakah citraan yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta? (4) bagaimanakah pola hubungan aspek stilistika pambiwara di Kota Surakarta?. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pemilihan kata (diksi) yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta, (2) mendiskripsikan gaya bahasa (majas) yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta, dan (3) mendeskripsikan citraan yang digunakan oleh pambiwara di Kota Surakarta, (4) mendeskripsikan pola hubungan aspek stilistika pambiwara di Kota Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif dengan data berupa transkrip tuturan atau narasi yang mengandung aspek stilistika (diksi, majas, dan citraan) dalam penggunaan bahasa Jawa oleh ketiga pambiwara beserta konteksnya. Sumber penelitian ini adalah pambiwara Sidhiq Hidayatulloh pada Live Wedding Tiara & Kevin di kanal YouTube VIEW MOMENT OFFICIAL pada tanggal 21 Desember 2024. Kemudian pambiwara Eneas Titik Sugiyarti pada Live Stream Yerry & Rizal di kanal YouTube NEW SGM Pro HD pada tanggal 9 November 2024. Pambiwara ketiga yakni Suryono pada Live – The Wedding of Atrika & Sandhika di kanal YouTube Abata WO pada tanggal 10 Mei 2024. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Metode analisis menggunakan metode padan dengan teknik dasar PUP (Pilah Unsur Penentu) dengan daya pilah ortografis untuk menganalisis aspek majas dan citraan, kemudian metode agih dengan teknik dasar BUL (Bagi Unsur Langsung) dengan teknik lanjutan teknik lesap untuk menganalisis aspek diksi.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) pambiwara Sidhiq Hidayatulloh ditemukan penggunaan diksi (morfologi, antonimi, camboran, garba, kerata basa, kosakata asing, pralambang, saroja, sasmita gendhing, sesanti, sinonim, tembang, dan yogyaswara), majas (asindenton, epitet, hiperbola, litotes, metafora, personifikasi, repetisi, dan sinekdoke), dan citraan (gerak, pendengaran, dan penglihatan), (2) pambiwara Eneas Titi ditemukan penggunaan diksi (morfologi, antonimi, camboran, garba, kerata basa, kosakata asing, plutan, pralambang, saroja, sesanti, sinonim, dan yogyaswara), majas (asindenton, eponim, hiperbola, litotes, metafora, personifikasi, retoris, repetisi, dan sinekdoke), dan citraan (gerak, penciuman, pendengaran, dan penglihatan), (3) pambiwara Suryono ditemukan penggunaan diksi (morfologi, antonimi, camboran, garba, kerata basa, kosakata asing, pralambang, saroja, sasmita gendhing, sesanti, sinonim, tembang, dan yogyaswara), majas (asindenton, hiperbola, metafora, personifikasi, repetisi, dan simile), dan citraan (gerak, penciuman, pendengaran, dan penglihatan), (4) hubungan ketiga pambiwara dapat disebutkan pambiwara Suryono paling sering ditemukan aspek stilistika, kemudian pambiwara Eneas Titi, dan terakhir pambiwara Sidhiq Hidayatulloh.