Abstrak
Pergerakan nasional pemuda islam (studi tentang Jong Islamie Te n Bond 192 5-19 42 )
Oleh :
Agustina Dwi Pramuji Astuti - K4406002 - Fak. KIP
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui latar belakang
berdirinya Jong Islamieten Bond, (2) Untuk mengetahui perkembangan Jong
Islamieten Bond dan (3) Untuk mengetahui peranan Jong Islamieten Bond sebagai
bagian dari organisasi pemuda Islam di kancah pergerakan nasional Indonesia
tahun 1925-1942.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode historis dengan
langkah-langkah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa sumber sekunder. Teknik pengumpulan
data dengan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis historis dengan melakukan kritik ekstern dan intern.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Latar belakang
berdirinya Jong Islamieten Bon d (JIB) adalah adanya politik Islam Hindia-
Belanda, diskriminasi dan sekularisasi dalam bidang pendidikan terhadap
golongan Islam. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah Hindia-
Belanda menyangkut masalah pendidikan telah menyebabkan tokoh-tokoh
pribumi Islam yang menikmati pendidikan Barat justru semakin sadar akan
kebangsaannya sekaligus keislamannya dan semakin bersemangat pula untuk
menentang penjajahan. Hal tersebut mendorong munculnya kaum intelektual
Muslim yang kemudian membentuk organisasi yang berasaskan Islam untuk
mewadahi pergerakannya, yaitu dengan mendirikan Jong Islamieten Bond. (2)
Jong Islamieten Bond didirikan pada tanggal 1 Januari 1925 atas prakarsa
Sjamsoeridjal dan didukung H. Agus Salim. Pergerakan Jong Islamieten Bond
didasarkan pada Islam dan nasionalisme Indonesia. Jong Islamieten Bond
berkembang menjadi suatu wadah untuk mendidik kaum muda Islam hingga
menjadi kader-kader yang mempunyai dasar keislaman yang kokoh dan Jong
Islamieten Bond menjadi suatu organisasi yang secara politik sangat penting
dalam pergerakan pemuda Islam dalam usaha untuk menumbangkan kekuasaan
bangsa Belanda di Indonesia. (3) Peranan Jong Islamieten Bond sebagai bagian
dari organisasi pemuda Islam di kancah pergerakan nasional Indonesia tahun
1925-1942 antara lain (a) menggagas nasionalisme Indonesia, (b) mendirikan
Nationale Indonesische Padvinderij (NATIPIJ) dan (c) meningkatkan derajat
pendidikan.
ABSTRACT
The aims of this research are: (1) To identify the background of Jong
Islamieten Bond establishment, (2) To identify the development of Jong
Islamieten Bond and (3) To identify the role of Jong Islamieten Bond as the part
of Islamic youth organization in the field of national movement in 1925 to 1942.
This research was conducted by using the historical method through
heuristic, critical, interpretation and historiography steps. The source of data used
in this research was the secondary data. The technique of collecting data was done
by library study, while, the technique of analyzing data used in this research was
the historical analysis technique by doing internal and external critics.
Based on the result of this research, it can be concluded that: (1) The
background of Jong Islamieten Bond (JIB) establishment was signified by the
existence of Dutch East Indies Islamic politics, discrimination, and secularization
towards Muslim community in the education field. The policies taken by the
administrative capital of Dutch East Indies related to education matters had
caused many indigenous Muslim figures that enjoyed studying Western education,
in fact became more realized upon their religion and nationality as well and they
also became more enthusiastic to war against imperialism. That case encouraged
the emergence of intellectual Muslim groups that finally developed the Islamic
based organization to facilitate their movement through establishing Jong
Islamieten Bond (JIB). (2) Jong Islamieten Bond was established on 1st
January
1925, initiated by Sjamsoeridjal and supported by H. Agus Salim. The movement
of Jong Islamieten Bond was based on Islam and Indonesian nationalism. Jong
Islamieten Bond developed into a place specialized for educating the young
Muslim generation to be the cadres of Islam that had strong basic of Islam. Jong
Islamieten Bond also became an organization which was politically very
important to the Islam youth movement in the efforts of falling down the
domination of Dutch in Indonesia. (3) The role of Jong Islamieten Bond as the
part of Islam youth organization in the field of movement in Indonesia from 1925
to 1942 are (a) initiating the Indonesian nationalism, (b) establishing the
Nationale Indonesische Padvinderij (NATIPIJ) and (c) increasing the quality of
education in Indonesia.