Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) merupakan sebuah parameter yang digunakan sebagai
tolak ukur taraf hidup masyarakat dengan melihat tiga aspek utama yakni
kesehatan, pendidikan, dan standar hidup yang layak. IPM mencerminkan
kesejahteraan sosial dan ekonomi di suatu wilayah sehingga penting untuk
meningkatkan IPM sebagai salah satu tujuan pembangunan. Namun, di banyak
daerah, seperti Kawasan Barlingmascakeb, meningkatkan IPM masih menjadi
tantangan yang besar dikarenakan faktor ekonomi, akses layanan publik, serta
ketimpangan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana
pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan dan pendidikan, serta tingkat kemiskinan
mempengaruhi capaian IPM di Kawasan Barlingmascakeb. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda data panel dengan
Random Effect Model (REM) menggunakan
software Eviews untuk mengetahui
bagaimana hubungan antar variabel berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
dan Direktorat Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
pada periode 2014 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran
pemerintah pada sektor kesehatan memiliki pengaruh positif dan signifikan
dengan koefisien sebesar 3.251, pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan
memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan dengan koefisien sebesar 1.771,
dan tingkat kemiskinan memiliki pengaruh negatif dan signifikan dengan
koefisien sebesar -0.256. Temuan penelitian menyoroti pentingnya strategi
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan investasi dalam sektor kesehatan dan
pendidikan serta mengoptimalkan program pengentasan kemiskinan guna mempercepat
peningkatan capaian IPM di Kawasan Barlingmascakeb.