Abstrak


Strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara (pendekatan tipologi klassen)


Oleh :
Dina Maseli Julianti - H0306010 - Fak. Pertanian

RINGKASAN Sektor pertanian merupakan sektor yang dapat diharapkan dalam usaha meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Banjarnegara sekaligus sebagai penggerak perkembangan sektor lainnya sehingga kesejahteraan penduduk dapat terwujud. Pembangunan pertanian yang berkelanjutan memerlukan strategi pengembangan, baik strategi pengembangan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Untuk itu perlu adanya kajian lebih mendalam mengenai strategi pengembangan yang tepat dalam pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi klasifikasi sektor perekonomian dan subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Tipologi Klassen serta menganalisis strategi pengembangan sektor perekonomian dan pertanian baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Daerah penelitian diambil secara sengaja, yaitu Kabupaten Banjarnegara. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS; BAPPEDA; Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan; serta Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banjarnegara. Data yang digunakan berupa PDRB Provinsi Jawa Tengah ADHK 2000 tahun 2004-2008, PDRB Kabupaten Banjarnegara tahun 2008; RPJMD Kabupaten Banjarnegara; LKPJ Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banjarnegara tahun 2008; LKPJ Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Banjarnegara tahun 2008; dan data Banjarnegara Dalam Angka 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Klasifikasi sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Tipologi Klassen terdiri dari tiga sektor yaitu sektor prima yang terdiri dari sektor jasa-jasa; sektor bank dan lembaga keuangan lainnya; dan sektor angkutan. Sektor potensial terdiri dari sektor pertanian; sektor industri; sektor perdagangan; dan sektor bangunan. Sedangkan sektor berkembang terdiri dari sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih. Klasifikasi subsektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Tipologi Klassen terdiri dari empat subsektor yaitu subsektor prima yaitu subsektor peternakan. Subsektor potensial terdiri dari subsektor tanaman bahan makanan dan subsektor tanaman perkebunan. Subsektor berkembang yaitu subsektor kehutanan. Sedangkan subsektor terbelakang yaitu subsektor perikanan. Strategi pengembangan sektor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara terdiri dari strategi jangka pendek yang bertujuan untuk mempertahankan sektor prima tetap menjadi sektor prima, yaitu tetap mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari sektor prima. Strategi pengembangannya yaitu dengan cara peningkatan pelayanan kesehatan pada sektor jasa; peningkatan kerjasama bank, koperasi dan LKM (Lembaga Keuangan Mikro); dan peningkatan sarana dan prasarana angkutan. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu strategi mengupayakan sektor potensial menjadi sektor prima dengan meningkatkan laju pertumbuhan sektor potensial melalui upaya pembangunan STA (sub terminal agrobisnis) pada sektor pertanian, promosi produk-produk industri, peningkatan sarana dan prasarana sektor perdagangan dan strategi mengupayakan sektor berkembang menjadi sektor potensial yaitu dengan meningkatkan kontribusi sektor berkembang melalui upaya peningkatan kualiatas SDM pekerja tambang dan peningkatan pasokan listrik. Strategi pengembangan jangka panjang terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu strategi mengupayakan sektor berkembang menjadi sektor potensial, melalui upaya peningkatan teknologi pada sektor pertambangan dan penggalian. Strategi mengupayakan sektor prima menjadi sektor prima, yaitu melalui upaya perluasan jaringan jalan dan fasilitasnya. Strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Banjarnegara terdiri dari strategi jangka pendek yang direncanakan bertujuan untuk mempertahankan subsektor prima tetap menjadi subsektor prima, yaitu tetap mempertahankan laju pertumbuhannya yang cepat dan besarnya kontribusi dari subsektor prima. Strategi pengembangannya yaitu dengan cara diversifikasi produk hasil peternakan (daging dan susu), stabilisasi harga hasil peternakan, dan sistem gaduh ternak. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri tiga macam alternatif strategi, yaitu alternatif strategi pertama yaitu dengan mengupayakan subsektor potensial menjadi subsektor prima, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor potensial, melalui upaya meningkatkan peran kelompok tani, pengembangan pertanian pada lahan kritis, promosi atas hasil produksi pertanian unggul daerah, pelibatan pihak swasta sebagai mitra petani, dan peningkatan kualitas SDM petani. Alternatif strategi kedua yaitu dengan mengupayakan subsektor berkembang menjadi subsektor potensial, dengan meningkatkan kontribusi subsektor berkembang melalui upaya pengembangan hasil hutan non kayu, pelestarian hutan untuk menjaga ketersediaan air dan untuk mencegah erosi, sedangkan alternatif strategi ketiga yaitu mengupayakan subsektor terbelakang menjadi subsektor berkembang, yaitu dengan meningkatkan laju pertumbuhan subsektor terbelakang melalui upaya peningkatan kualitas SDM petani, pengembangan bibit ikan unggul, dan peningkatan daya beli masyarakat. Strategi pengembangan jangka panjang terdiri dua macam alternatif strategi, yaitu strategi mengupayakan subsektor terbelakang menjadi subsektor berkembang, yaitu melalui upaya kerjasama dengan pihak swasta untuk meningkatkan penjualan dan memfasilitasi peningkatan akses petani terhadap sumber permodalan dan strategi mengupayakan subsektor prima tetap menjadi subsektor prima, yaitu melalui upaya inseminasi buatan pada ternak, penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak, dan pemanfaatan kotoran dan urine ternak sebagai pupuk organik dan biogas. SUMMARY Agricultural sector is a sector that can hoped in effort to growing income of Banjarnegara Regency and as to move growing the other sector too, and so that welfare the people can reach. Going concern development of agriculture requires expansion strategy, either in expansion strategy in short term, intermediate term an d also long term. For the purpose needs existence of circumstantially study abo ut appropriate expan sion strategy in development of agricultural sector in Banjarnegara Regency. This research aims to identification classification of economics sector and agricultural sector in Banjarnegara Regency based on Klassen Typology and to ana lys development strategy of economic sector an d ag ricultural sector either short term, intermediate term and also long -range. This research basic method used descriptive ana litic method . Research area was taken intentionally (purposive), that is Banjarnega ra Regency. Data type used was seconda ry data obtained from Central Committee of Statistics (BPS) of Regency of Banjarnegara, Regional Development Planning Board Banjarnegara Regency, Department of Agriculture, Animal Husbandry and Fisheries Banjarnegara Regency, and Departement of forestry an d plantation Banjarnegara Regency. Data applied in the form of Gross Regiona l Domestic Produ ct/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) of Banjarnegara Regency and Province of Central Java 2004-2008 ADHK 2000, PDRB growth and distribution in economics sector of Banjarnegara Regency 2004-2008, Plan of growth intermediate term of Banjarnegara Regency, and data of Banjarnegara in Numbers 2008. Research result go t was classification of economics sector in Banjarnegara Regency based on Klassen Typology is divided into three sectors namely prime sector, a potential sector, and develope sector. Prime sectors there were tran sportation sector, bank and institution financial sector, and service and services sector. Potential sector there were agricultural sector, industry sector, buildings sector, and commercial sector. Growth sector there were mining and excavating sector, an d electricity, gas, and cleaning water sector. Classification of agriculture sector in Ban jarnegara Regency based on Klassen Typology is divided into four sub-sectors namely prime sub-sector, potential sub-sector, develope sub-sector, and underdeveloped sub-sector. Prime sub-sectors there was farming sub -sector. Potential subsectors there were food-stuf f crop subsector and plantation subsector. Growth subsector there was forestry subsectors. And und erdeveloped subsector there was fishery subsector. Development strategy of economic sector in Banjarnegara Regency con sisted of short term, intermediate term and also long-range. The development strategy in short term con tain the strategy for keeping the prime sector existence within maintaining its growth and its con tribution. The strategy are increasing co-operation with the bank, koperasi, and LKM (institution of financial micro), increasing healthy service, increase tool transportation. The development strategy in intermediate term contains the strategy for developing potential sector become prime sector within increasing the growth rate, by developing Sub Termina l Agrobisnis (STA), promotion product from industry, increasing tools from comercial sector and the strategy for developing sector become potential sector are increasing the labourer mine qua lity, and increasing readiness electric. The development strategy in long term contains the strategy for developing sector become potential sector within increasing technology and strategy for k eeping the prime sector existence within maintaining its growth and its contribu tion by to enlarge the road and the facility. Development strategy of agriculture sector in Banjarnegara Regency consisted of short term, intermediate term and also long-range. The development strategy in short term contain the strategy for k eeping the prime sector existence within maintaining its growth and its contribution by diversification product (meet and milk ), price stabilizing by goverment, an d livestock ga elic system. The development strategy in intermediate term contains the strategy for developing potential sub-sector become prime sub-sector by escalating the role o f farmer group, developing of agriculture in critical land, promotion of yield from agriculture first class region, increasing farmer-private cooperation, and diversivication market. The second altenative are developing the developing sub- sector become potential subsector within incresing contribution by developing yield forest non-wood, lasting the forest, and the last alternative are developing the un derdeveloped sub-sector become developing sub-sector by developing farmer quality, developing seed of fish first class, and improve society pu rchasing power. The development strategy in long term contains the strategy for und erdeveloped sub-sector become develope sub-sector by increasing farmer- private cooperation for increasing the saler, and increasing the farmer acces from source capital, and the strategy for keeping the prime sub-sector existence within maintaining its growth and its contribution by product insemination livestock , research an d way of acting the gizi and livestock ,exploiting organic man ure and biogas as livestock urine and dirt.