Abstrak


Studi Kasus Perilaku Hiperaktif dan Faktor Penyebabnya pada Siswa Kelas III SD Negeri Mranggen 05 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010


Oleh :
Eny Kusumawati - X3105004 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mendeskripsikan karakteristik perilaku hiperaktif, 2) Menjelaskan faktor penyebab perilaku hiperaktif pada siswa yang berperilaku hiperaktif kelas III SD Negeri Mranggen 05 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian terdiri tiga siswa kelas III SD Negeri Mranggen 05 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010 yang menunjukkan perilaku hiperaktif. Teknik pegumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dokumentasi serta kunjungan rumah. Wawancara digunakan untuk mengungkap data tentang perilaku hiperaktif dan penyebab perilaku hiperaktif. Teknik observasi untuk mengungkap data tentang perilaku hiperaktif yang dilakukan subyek penelitian baik pada saat di dalam kelas maupun pada saat jam istirahat, sedangkan dokumentasi untuk mengetahui identitas siswa serta kunjungan rumah untuk mendapatkan data perilaku hiperaktif subyek pada saat di rumah Kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan terhadap ketiga subyek penelitian adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik perilaku hiperaktif adalah sebagai berikut: (a) Sering mondar-mandir pada waktu kegiatan belajar-mengajar atau pada waktu disuruh mengerjakan tugas oleh guru, (b) Melakukan gerakan fisik seperti tangan selalu memukul-mukul meja sehingga menimbulkan suara gaduh, (c) Memain-mainkan pensil atau benda yang ada di depannya sehingga timbul suara berisik pada waktu kegiatan belajar-mengajar, (d) Berlarian saat di dalam kelas, (e) Keluar masuk kelas dengan berbagai alasan, (f) Mengoyang-goyangkan kaki pada saat mengerjakan tugas dan pada saat pelajaran berlangsung. 2. Faktor penyebab perilaku hiperaktif ada dua faktor human dan non human. Faktor human di antaranya orang tua yang terlalu otoriter, tuntutan dan disiplin yang terlalu kaku, kurangnya pengawasan orang tua, pemanjaan, orientasi kesenangan. Faktor non human di antaranya proses ibu yang melahirkan dengan menggunakan alat atau secara normal, faktor genetik, dan aspek lingkungan. 3. Altenatif layanan bimbingan yang dapat diberikan untuk mengatasi perilaku hiperaktif adalah: memberikan penguatan setiap tingkah laku baik yang dilakukan anak hiperaktif, mengajar disiplin pada anak hiperaktif agar ia dapat mengatur dirinya dan mengontrol dirinya dengan baik, modifikasi tingkah laku, memberikan kesempatan pada anak hiperaktif untuk menjalin komunikasi, menciptakan lingkungan yang kondusif dengan mengurangi tekanan pada anak seperti tidak melebelkan anak sebagai anak yang nakal