Studi ini
menginvestigasi pengaruh empowering leadership terhadap employee
creativity dan mengkaji peran mediasi dari happiness at work, serta
peran moderasi dari motivasi intrinsik, dalam konteks perusahaan e-commerce di
Jawa, Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kuesioner skala
Likert, data dikumpulkan dari 487 karyawan. Temuan menunjukkan bahwa empowering
leadership memiliki dampak positif terhadap employee creativity (H1)
dan bahwa happiness at work bertindak sebagai mediator parsial dalam
hubungan tersebut (H4). Secara dimensional, happiness at work – yaitu
engagement, job satisfaction, dan affective commitment –
menunjukkan pengaruh positif (H3). Namun, motivasi intrinsik tidak secara
signifikan memoderasi pengaruh empowering leadership terhadap employee
creativity tersebut (H5). Hasil ini menyoroti bahwa empowering
leadership dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas
melalui peningkatan happiness at work. Selain itu, temuan ini memperluas
pemahaman tentang social exchange theory (SET) dengan menunjukkan bahwa
hubungan timbal balik antara pemimpin dan karyawan dapat meningkatkan
kreativitas. Studi ini juga menemukan bahwa faktor gender dan generasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap employee creativity , menekankan
perlunya fokus pada elemen lain yang mendorong kreativitas. Implikasi praktis
dari temuan ini menyarankan pengembangan program pemberdayaan karyawan yang
berlandaskan pada hubungan positif dan pembentukan lingkungan kerja yang
inklusif untuk memaksimalkan potensi kreatif. Penelitian mendatang disarankan
untuk mengeksplorasi faktor tambahan yang mungkin mempengaruhi hubungan antara
kepemimpinan yang memberdayakan dan kreativitas karyawan di berbagai industri.