Indonesia, termasuk Yogyakarta, tengah menghadapi krisis sampah yang semakin memburuk akibat peningkatan volume sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang memadai. Kondisi ini menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan seperti pencemaran air, tanah, dan udara. TPA Piyungan di Yogyakarta, yang sudah melebihi kapasitasnya, menjadi salah satu titik kritis yang membutuhkan solusi segera. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem WtE di TPA Piyungan dengan fokus pada teknologi insinerator. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis komposisi sampah, potensi energi yang dapat dihasilkan, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan. Desain waste to energy plant atau TPA pembangkit energi ini tidak hanya mampu mengubah sampah menjadi energi listrik secara efisien, tetapi juga menciptakan fasilitas yang berfungsi sebagai wisata edukasi mengenai pengelolaan sampah. Selain itu, bangunan WtE ini dirancang dengan ruang terbuka pada bagian atap untuk mewadahi berbagai kegiatan outdoor, memberikan nilai tambah sebagai ruang publik yang edukatif dan ramah lingkungan. Desain ini diharapkan menjadi solusi holistik untuk pengelolaan sampah sekaligus mendukung kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan.