Abstrak


Optimasi Biaya, Waktu, dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Kombinasi Alat Berat Studi Kasus Timbunan Maindam Zona Random Bendungan Jragung Kabupaten Semarang


Oleh :
Puput Desinta Esti - I0121139 - Fak. Teknik

Bangunan sipil telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat Indonesia, hal ini tercermin dari masifnya pembangunan sarana dan prasarana di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan yang berjalan tidak bisa lepas dari penggunaan alat berat. Untuk itu, diperlukan optimasi alat berat supaya waktu dan biaya dapat tercapai sesuai target. Di sisi lain, perlu juga dilakukan penilaian alat berat bagi lingkungan berupa keluaran emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar alat berat. Studi kasus penelitian ini pada timbunan maindam zona random pada bendungan. Penelitian dilakukan dengan menghitung produktivitas alat berat, membuat konfigurasi alat berdasarkan waktu, menghitung biaya operasional, menghitung emisi yang dikeluarkan, kemudian dibandingkan hasilnya. Penelitian ini mempertimbangkan tiga kriteria utama: waktu, biaya, dan emisi gas rumah kaca. Kombinasi awal (Kombinasi A) yang digunakan di lapangan terbukti tidak efisien karena memerlukan 634 hari kerja, melebihi batas kontrak selama 450 hari. Oleh karena itu, dilakukan analisis terhadap empat kombinasi alternatif (B, C, D, dan E) dengan variasi jumlah fleet dan jam kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kombinasi D (3 fleet, 8 jam/hari) merupakan opsi paling optimal karena mampu menyelesaikan proyek dalam 323 hari dengan biaya sebesar Rp 59,5 miliar dan emisi sebesar 6,23 juta KgCO₂e. Meskipun Kombinasi E menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, yaitu 287 hari, pendekatan ini tidak disarankan karena melibatkan jam kerja lembur yang berpotensi menurunkan efisiensi dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Perbandingan emisi antar kombinasi menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan, sehingga pemilihan alat berat sebaiknya difokuskan pada efisiensi waktu dan biaya tanpa mengabaikan standar lingkungan yang berlaku.