Industri genteng melalui proses pembakaran secara tradisional yang berisiko menghasilkan emisi karena menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Desa Demakan, Mojolaban dikenal sebagai sentra industri genteng dan telah berkomitmen dalam Program Kampung Iklim untuk melakukan aksi mitigasi emisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik emisi dari industri genteng, mengidentifikasi perkembangan aksi mitigasi, serta menyusun perencanaan aksi mitigasi emisi. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif, serta analisis Delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total emisi gas rumah kaca dari pembakaran genteng adalah sebesar 419,17 ton/tahun CO2-eq, yang terdiri dari 387,88 ton/tahun CO2 , 1,04 ton/tahun CH4 , dan 0,014 ton/tahun N2 O. Emisi lainnya adalah CO sebesar 0,312 ton/tahun dan PM2.5 sebesar 0,4606 ton/tahun. Perkembangan aksi mitigasi emisi ditunjukkan dengan pergantian bentuk tungku sejak tahun 1995, kegiatan edukasi terkait dampak industri terhadap lingkungan, serta penghijauan yang rutin dilakukan setiap tahun. Perencanaan strategi aksi mitigasi emisi meliputi edukasi atau pelatihan kepada masyarakat dan penanaman vegetasi penyerap karbon setiap 6 bulan sekali, serta alat pengendali emisi berupa cyclone separator dengan jangka 1-2 tahun ke depan untuk menurunkan emisi di bawah baku mutu.