Ekonomi kreatif memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, termasuk di Kabupaten Kebumen. Potensi yang berkembang pesat di wilayah ini berasal dari seni, budaya, dan industri kreatif, termasuk subsektor film, animasi, dan video. Namun, sektor tersebut menghadapi kendala terutama terbatasnya ruang dan fasilitas untuk berkreasi sehingga Pemerintah Kabupaten Kebumen perlu mendukung ekonomi kreatif dengan menghadirkan Creative Hub. Penerapan arsitektur biofilik dalam perancangan Creative Hub di Kebumen bertujuan menciptakan ruang yang mendukung kegiatan kreatif sekaligus ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini membahas penerapan prinsip arsitektur biofilik pada perancangan Creative Hub di Kabupaten Kebumen. Arsitektur biofilik mengintegrasikan elemen alam dengan bangunan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan tahapan identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis, dan perumusan konsep desain. Hasil penelitian menunjukkan penerapan prinsip arsitektur biofilik seperti menghadirkan koneksi visual dan non-visual dengan alam, mengoptimalkan hubungan dengan sistem alam melalui pengolahan tapak, bentuk massa, dan tampilan bangunan, hadirnya elemen air, penggunaan material lokal dan material alam, serta menghadirkan ruang yang luas dan aman. Perancangan Creative Hub ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pengguna, mendukung perkembangan ekonomi kreatif, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Penerapan arsitektur biofilik diharapkan mampu menciptakan ruang yang sehat, nyaman, dan mendukung kegiatan kreatif secara berkelanjutan.