Penelitian
ini bertujuan menguji pengaruh kesadaran halal dan identitas diri terhadap niat
beli ulang makanan halal di Indonesia yang dimediasi keyakinan jaminan produk
dan dimoderasi religiusitas dan keterikatan komunitas. Penelitian menggunakan
metode survei dengan populasi adalah masyarakat Muslim di Indonesia dan
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 535 responden. Data dianalisis dengan menggunakan Structural
Equation Modelling-Partial Least Square.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesadaran halal dan identitas diri berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat beli ulang dan keyakinan jaminan produk.
Pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentang sertifikasi halal, kandungan bahan
dan proses produksi makanan halal serta keselarasan pilihan makanan halal
dengan identitas pribadi dan agama mencerminkan identitas diri sebagai seorang
Muslim. Keyakinan jaminan produk yang dibangun dari teori motivasi perlindungan
mampu memediasi pengaruh kesadaran halal dan identitas diri terhadap niat beli
ulang makanan halal dengan mediasi berupa partial mediation. Penilaian
ancaman dinyatakan dalam konsekuensi mengonsumsi makanan non-halal dan risiko
yang dirasakan. Sedangkan penilaian penanganan dinyatakan sebagai keyakinan
akan efektivitas mengonsumsi makanan dan keyakinan untuk membeli kembali
makanan halal. Religiusitas tidak memperkuat pengaruh
keyakinan jaminan produk terhadap niat pembelian ulang. Efek moderasi yang
tidak signifikan menunjukkan bahwa meskipun religiusitas merupakan faktor
penting dalam membentuk sikap konsumen, religiusitas mungkin tidak secara
langsung memengaruhi dampak jaminan produk pada keputusan pembelian ulang. Hal
ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa religiusitas lebih berfungsi sebagai
nilai dasar daripada faktor moderasi dalam penelitian ini. Keterikatan
komunitas tidak memoderasi kesadaran halal pada niat beli ulang sedangkan
keterikatan komunitas memoderasi pengaruh identitas diri dan keyakinan jaminan
produk terhadap niat beli ulang makanan halal di Indonesia. Efek moderasi
keterikatan komunitas terhadap identitas diri dan keyakinan jaminan produk
menunjukkan bahwa ikatan sosial dan komunal memainkan peran penting dalam
memperkuat perilaku konsumen. Individu yang merasakan hubungan kuat dengan
komunitasnya cenderung menyelaraskan pilihan konsumsi mereka dengan nilai-nilai
komunal, termasuk preferensi terhadap produk halal. Namun, kurangnya efek
moderasi keterikatan komunitas terhadap kesadaran halal menunjukkan bahwa
pengaruh komunal mungkin tidak sekuat dalam membentuk kesadaran seperti dalam
memperkuat identitas dan kepercayaan.