Jerawat adalah masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis dan bakteri Propionibacterium acnes. Melastoma candidum D.Don. atau tumbuhan senggani diketahui mengandung bakteri endofit yang hidup secara simbiotik dalam jaringannya. Bakteri endofit ini mampu menghasilkan metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kurva pertumbuhan bakteri endofit dari daun senggani selama fermentasi, mengetahui aktivitas antibakteri dari senyawa yang dihasilkan oleh bakteri endofit daun senggani terhadap pertumbuhan bakteri S.epidermidis dan P.acnes, mengetahui waktu optimal dari proses fermentasi untuk menghasilkan senyawa dengan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap pertumbuhan bakteri S.epidermidis dan P.acnes, serta menguji golongan senyawa yang dihasilkan oleh bakteri endofit daun senggani. Penelitian ini mencakup proses fermentasi isolat bakteri endofit daun senggani, uji aktivitas antibakteri senyawa metabolitnya terhadap bakteri S.epidermidis dan P.acnes, dan identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan uji Kromatografi Lapis Tipis. Pengujian dilakukan dengan fase diam yaitu pelat KLT silika gel GF254, fase gerak kloroform dan metanol dengan perbandingan 1:8 (v/v). Hasil penelitian menunjukkan fase optimal produksi metabolit sekunder isolat bakteri endofit ED 1 dan ED 2 terdapat pada fase stasioner. Senyawa metabolit sekunder (ED 1 dan ED 2) mampu menghambat pertumbuhan bakteri S.epidermidis (DDH 11,5 mm dan 12,35 mm, dan P.acnes (DDH 5,95 mm dan 11,15 mm). Senyawa metabolit yang dihasilkan menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri S.epidermidis dibandingkan dengan bakteri P.acnes. Berdasarkan uji KLT, senyawa yang teridentifikasi merupakan golongan terpenoid. Temuan ini menunjukkan bahwa bakteri endofit daun senggani berpotensi sebagai sumber senyawa antibakteri alami terhadap bakteri penyebab jerawat.