Tingginya permintaan terhadap material ramah lingkungan mendorong para peneliti untuk mengembangkan bahan yang berasal dari sumber daya alam. Salah satu serat alam yang memiliki potensi sebagai bahan penguat komposit adalah serat kulit jagung (Zea mays) dari famili Gramineae atau Poaceae. Serat ini mengandung selulosa dalam jumlah tinggi, namun masih memerlukan perlakuan kimia untuk meningkatkan sifat fisik dan mekaniknya. Salah satu metode perlakuan yang umum digunakan adalah perlakuan alkali (NaOH). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi larutan NaOH terhadap kekuatan Interfacial Shear Strength (IFSS) dan keterbasahan (wettability) serat kulit jagung. Perlakuan dilakukan dengan merendam serat selama 8 jam dalam larutan NaOH dengan konsentrasi 2%, 6%, dan 10%. Pengujian yang dilakukan meliputi uji IFSS, uji wettability, dan analisis morfologi permukaan serat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan alkali mampu meningkatkan nilai IFSS dan wettability serat kulit jagung secara signifikan, terutama pada konsentrasi 6% NaOH. Nilai IFSS tertinggi sebesar 3,42 MPa dan energi permukaan terbesar tercatat sebesar 44,72 mN/m pada perlakuan tersebut. Selain itu, hasil pengamatan morfologi menunjukkan adanya sisa matrik yang menempel dalam jumlah lebih banyak pada serat perlakuan 6%, yang mengindikasikan terjadinya ikatan antarmuka yang lebih kuat antara serat dan matrik.