Fenomena
demografi di Surakarta yang didominasi oleh generasi Z menghadapi masalah
terkait kurangnya fasilitas untuk mendukung aktivitas remaja seperti youth
center. Oleh karena itu perancangan Surakarta Youth Center ini dimaksudkan untuk mewadahi berbagai kegiatan remaja,
seperti pendidikan, seni, olahraga, dan rekreasi, sehingga remaja memiliki
ruang untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi. Metode yang
digunakan merupakan metode perancangan arsitektur yang terdiri dari
indentifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis, dan konsep perancangan.
Proses penyusunan konsep ini mempertimbangkan aspek fisik dan aspek psikologis pengguna,
yang diterapkan pada konsep tapak, konsep ruang, konsep bentuk, konsep
struktur, dan utilitas. Dengan demikian, diharapkan gagasan desain ini dapat
merangsang perilaku positif remaja dalam beraktivitas.