Abstrak


ANALISIS EMISI CO2 DAN KETERSEDIAAN SERAPAN CO2 VEGETASI RTH DI KAWASAN WISATA RELIGI MASJID SHEIKH ZAYED SURAKARTA


Oleh :
Bebi Sylvia Muryanto - M0820018 - Fak. MIPA

Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berdampak pada pemanasan global (global warming). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis emisi CO2 dan ketersediaan serapan CO2 vegetasi pada Ruang Terbuka Hijau di kawasan wisata religi Masjid Sheikh Zayed Surakarta. Masjid ini dipilih karena tingginya aktivitas transportasi di sekitar lokasi yang berpotensi meningkatkan polusi udara, terutama CO2 sebagai Gas Rumah Kaca (GRK), yang berpotensi meningkatkan global warming. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan emisi CO2 berdasarkan traffic count di tiga titik sampling yakni persimpangan Lampu Merah Gilingan, Ngemplak, dan Banjarsari dalam rentang waktu 24 jam pada 4 hari yakni 2 hari kerja (Senin-Selasa) dan 2 hari akhir pekan (Sabtu-Minggu); dan perhitungan jumlah vegetasi berdasarkan jenisnya di kedua ruas jalan yakni Jalan Ahmad Yani dan DI Panjaitan. Data yang diperoleh dihitung menggunakan rumus emisi dengan faktor emisi CO2 dan rumus daya serap vegetasi untuk mengetahui hasil emisi, daya serap emisi oleh vegetasi, dan sisa emisi yang tidak terserap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi CO2 di Jalan Ahmad Yani adalah sebesar 3.270,01 ton/tahun, daya serap vegetasi sebesar 291,6 ton/tahun dengan persentase emisi terserap sebesar 8,91?ngan sisa emisi tidak terserap sebanyak 2.978,41 ton/tahun. Sedangkan emisi CO2 di Jalan DI Panjaitan adalah sebesar 853,46 ton/tahun, daya serap vegetasi sebesar 2,2 ton/tahun dengan persentase emisi terserap sebesar 0,26?n sisa emisi tidak terserap sebesar 851,27 ton/tahun. Jumlah vegetasi yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi tidak terserap pada ruas Jalan Ahmad Yani yakni 112 batang pohon trembesi, 25 batang pohon sukun, dan 20 batang pohon mahoni, sedangkan pada ruas Jalan DI Panjaitan yakni 29 batang pohon trembesi, 30 batang pohon kayu manis, dan 15 batang pohon mangga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi pengurangan emisi CO2 sebagai mitigasi terhadap lingkungan.