Penggunaan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) berkembang pesat di berbagai bidang, seperti peralatan medis, transportasi, penerbangan, teknologi luar angkasa, konstruksi bangunan, kendaraan berat, dan bidang pertahanan. Aplikasi di sektor kelautan, baik untuk struktur statis lepas pantai maupun kapal laut, membutuhkan komposit GFRP yang kuat dan tahan lama. GFRP perlu memiliki beberapa sifat khusus terutama kekuatan dan ketahanan terhadap degradasi. Persyaratan yang meliputi ketangguhan, ketahanan terhadap kelelahan siklik, mulur rendah, dan stabilitas lingkungan. Kekuatan mekanik, modulus elastisitas dan kelenturan sangat penting. Pengaruh variabel iklim tropis (ultraviolet, kelembaban, fluktuasi suhu, dan hujan) menyebabkan sifat mekanik GFRP rentan terhadap kerusakan.
Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap. Tahap 1 penentuan mengetahui karakteristik masing-masing filler terhadap kekuatan lentur, kekuatan impak, dan laju pembakaran dengan komposisi 20% GF, 70% UPR dan 2-10% (nSiO2/ATH/BA/SS/PP). Tahap 2 menentukan karakteristik kombinasi multi filler terhadap sifat fisik, mekanik, dan tahan api komposit. Kombinasi filler terdiri 3 filler dan kombinasi 4 filler. Tahap 3 bertujuan untuk mengetahui karakteristik kombinasi multi filler terhadap perlakuan. Perlakuan yang dilakukan meliputi paparan cuaca, perendaman aquades, dan air laut dengan durasi selama 30 hari, 60 hari, dan 90 hari. Kriteria penentuan kombinasi terbaik dalam optimasi terdiri dari tiga, yaitu kekuatan lentur yang tinggi, kekuatan impak yang tinggi, dan laju pembakaran yang rendah. Metode optimasi penentuan kombinasi GFRP terbaik menggunakan metode Additive Ratio Assessment (ARAS) yang telah terbukti mampu menghasilkan kondisi yang optimum pada kondisi multi kriteria.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik komposit single filler (nSiO2, ATH, SS, BA, dan PP), memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap sifat fisik, mekanik, dan ketahanan api komposit GFRP. Filler terbaik untuk meningkatkan kekuatan lentur, impak, dan ketahanan bakar adalah nSiO2. Sedangkan PP merupakan filler yang membawa pengaruh kurang menguntungkan terhadap karakteristik komposit. Karakteristik komposit multifiller tanpa perlakuan mampu meningkatkan sifat fisik, mekanik, dan ketahanan api. Peningkatannya terbaik pada dengan komposisi CAFBA 1 (70%wt UPR/20%wt GF/1%wt nSiO2/7%wt BA/2%wt ATH) dan untuk komposit 4 filler terbaik adalah CAFBAS 1(70%wt UPR/20%wt GF/1%wt nSiO2/5%wt BA/2%wt ATH/2%wt SS). Komposit multi filler dengan perlakuan akan mempengaruhi sifat fisik, mekanik, dan ketahanan api akibat adanya degradasi. Peningkatan kekuatan lentur dan impak signifikan terjadi pada 30 hari pertama, tetapi setelah 60 dan 90 hari mengalami penurunan. Peningkatan ini tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menahan api. Hal ini juga terjadi pada komposit dengan 4 filler. Alternatif terbaik komposit multi filler secara keseluruhan untuk perlakuan adalah CAFBA 1.