;
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian
Indonesia dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan serapan tenaga
kerja. Namun, partisipasi UMKM dalam kegiatan ekspor masih tergolong rendah, padahal ekspor
menjadi strategi penting untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan pemberdayaan terhadap
kemampuan ekspor UMKM dampingan DINKOPUKMPERIN Kota Surakarta, dengan
mempertimbangkan peran modal sosial dan strategi bisnis sebagai variabel intervening. Metode
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis jalur, melibatkan 60 responden dari
UMKM peserta Klinik Ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan
pemberdayaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan ekspor, baik secara langsung
maupun melalui modal sosial dan strategi bisnis. Penelitian ini menekankan pentingnya
pendekatan holistik dalam penguatan kapasitas ekspor UMKM, melalui sinergi pendidikan,
pemberdayaan, dan jaringan sosial.