Penanganan insiden di D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret (UNS) yang masih bersifat manual telah terbukti menimbulkan berbagai kendala. Ini terutama terlihat dari lambatnya respons dan kurangnya transparansi, yang secara langsung memengaruhi efisiensi operasional serta menghambat terciptanya lingkungan akademik yang aman dan kondusif. Permasalahan ini menjadi dasar kuat bagi kebutuhan pengembangan sistem yang mampu mempercepat alur pelaporan dan penanganan insiden, sekaligus meningkatkan akuntabilitas seluruh pihak yang terlibat, guna memastikan setiap kejadian dapat ditangani secara efektif dan tepat waktu. Penelitian ini mengembangkan Sistem Informasi Pelaporan Kejadian (SIPEKA) yang terintegrasi, tersedia dalam platform berbasis web dan aplikasi mobile.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, sistem ini dirancang untuk memungkinkan pelaporan real-time oleh seluruh civitas akademika, mulai dari mahasiswa hingga staf pengajar. SIPEKA dikembangkan menggunakan metode waterfall, dengan tahapan meliputi analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Fitur-fitur esensial SIPEKA mencakup notifikasi otomatis kepada pihak berwenang, pelacakan status laporan secara transparan, dan dokumentasi insiden yang terstruktur, semuanya bertujuan untuk mempermudah proses tindak lanjut. Dalam pengembangannya, SIPEKA dibangun menggunakan kombinasi teknologi modern, meliputi Vue.js untuk front-end web, Tailwind CSS untuk styling, Laravel sebagai backend, Flutter untuk aplikasi mobile, dan MySQL sebagai sistem basis data.
Pengujian terhadap sistem, mencakup pengujian black box untuk validasi fungsionalitas dan pengujian API (Application Programming Interface) untuk memastikan integrasi antar-modul berjalan baik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua fungsi SIPEKA berjalan dengan efektif dan sistem ini dinyatakan siap untuk diimplementasikan. Dengan demikian, SIPEKA diharapkan mampu mengatasi keterbatasan metode penanganan insiden manual yang ada, mempercepat respons terhadap beragam kejadian (seperti kerusakan fasilitas, masalah keamanan, hingga kasus kekerasan seksual), serta secara signifikan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan insiden di lingkungan D3 Teknik Informatika UNS.