;
Latar Belakang: Pneumonia nosokomial merupakan salah satu infeksi nosokomial yang paling sering terjadi di rumah sakit dan memiliki angka resistensi antibiotik yang tinggi. Identifikasi faktor risiko sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antibiotik pada kasus ini.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian resistensi antibiotik pada pasien pneumonia nosokomial dan menyusun sistem skoring prediktifnya.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik observasional dengan desain kohort retrospektif. Data dikumpulkan dari pasien pneumonia nosokomial dan dianalisis menggunakan analisis multivariat untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap resistensi antibiotik dan odds ratio (OR) berdasarkan variabel signifikan.
Hasil: Variabel ditemukan berpengaruh signifikan terhadap resistensi antibiotik pada pneumonia nosokomial, yaitu usia (OR=1.68; p=0.049), ruang perawatan ICU (OR=2.65; p=0.002), HCU (OR=2.16; p=0.028), riwayat penggunaan ETT (OR=2.04; p=0.024) dan riwayat penggunaan antibiotik (OR=2.36; p=0.004). Pasien berusia >59 tahun memiliki risiko 1.68 kali lebih besar mengalami resistensi antibiotik. Pasien yang dirawat di ICU memiliki risiko 2.65 kali lebih besar, HCU memiliki risiko 2.16 kali lebih besar, riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya memiliki risiko 2.36 kali lebih besar, dan penggunaan ETT memiliki risiko 2.04 kali lebih besar mengalami resistensi antimikroba.
Simpulan: Usia lanjut, ruang perawatan intensif, dan riwayat penggunaan antibiotik, penggunaan ETT merupakan faktor signifikan terhadap kejadian resistensi antibiotik pada pneumonia nosokomial. Sistem skoring yang disusun dapat digunakan sebagai alat bantu klinis untuk memprediksi risiko resistensi antibiotik pada pasien tersebut.