Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk masalah sosial dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra, (2) bentuk konflik sosial dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra, (3) pemanfaatan masalah sosial dan konflik sosial dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra sebagai media ajar teks drama di SMK. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dokumen naskah drama berjudul Bunga Semerah Darah karya W.S. Rendra serta informan yang terdiri dari guru bahasa Indonesia, ahli media, dan peserta didik kelas XI. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik analisis dokumen, angket, dan wawancara. Validitas data diuji melalui triangulasi teori dan sumber data. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis mengalir. Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan sebagai berikut. Pertama, terdapat 20 temuan data dialog bentuk masalah sosial yang terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra. Bentuk masalah sosial tersebut yakni (a) kemiskinan, (b) kejahatan, (c) disorganisasi keluarga, (d) pelanggaran norma masyarakat, (e) lingkungan hidup, dan (f) birokrasi. Bentuk masalah sosial yang dominan yaitu kemiskinan, karena kemiskinan merupakan akar dari berbagai persoalan sosial. Melalui tokoh-tokoh seperti Mirah, suaminya, dan masyarakat sekitarnya, digambarkan bagaimana kemiskinan tidak hanya menjadi kondisi ekonomi semata, tetapi juga menjadi sumber penderitaan, keterasingan, dan kehancuran martabat manusia. Kedua, terdapat 22 temuan data dialog bentuk konflik sosial yang terkandung dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra. Bentuk konflik sosial tersebut yakni (a) konflik gender, (b) konflik kepentingan, (c) konflik antarkelas sosial, (d) konflik antarpribadi. Bentuk konflik sosial yang dominan yaitu konflik gender, karena digambarkan pada tokoh Mirah sebagai tokoh utama perempuan digambarkan berada dalam posisi yang sangat tertekan. Ia tidak hanya menghadapi kemiskinan, tetapi juga mengalami perlakuan yang tidak adil dari suaminya dan dari Den Hardjo, seorang tuan tanah yang memanfaatkan posisinya untuk menekan orang-orang miskin. Ketiga, hasil temuan data dimanfaatkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu sebagai media ajar teks drama. Pemanfaatanya sebagai media ajar telah mendapatkan validasi kelayakan ddari informan penelitian, sehingga masalah sosial dan konflik sosial dalam naskah drama Bunga Semerah Darah Karya W.S. Rendra sesuai dan layak untuk media ajar teks drama di SMK.