Abstrak


Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi dalam Film Rumah Masa Depan Karya Danial Rifki Serta Pemanfaatannya dalam Modul Ajar Teks Drama di SMA Kelas XI


Oleh :
Zahra Salsabila - K1221082 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) tindak tutur lokusi dalam film Rumah Masa Depan karya Danial Rifki, (2) tindak tutur ilokusi dalam film Rumah Masa Depan karya Danial Rifki, (3) tindak tutur perlokusi dalam film Rumah Masa Depan karya Danial Rifki, (4) pemanfaatan tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam film Rumah Masa Depan karya Danial Rifki dalam modul ajar teks drama di SMA kelas XI. Pendekatan yang digunakan menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang disesuaikan dengan tujuan penelitian khususnya terkait dengan variabel tindak tutur menurut Searle. Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber data dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tindak tutur lokusi yang paling dominan digunakan adalah pernyataan diikuti oleh pertanyaan dan perintah dengan masing-masing persentase 53,6%, 35,1%, dan 11,3?ri total 612 tindak tutur; (2) Tindak tutur ilokusi yang paling sering muncul secara berturut-turut adalah asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif dengan persentase 42,5%, 41,7%, 10,4%, 4,6%, 0,8?ri total 624 tindak tutur; (3) Tindak tutur perlokusi didominasi oleh bentuk verbal sebesar 90,9% kemudian verbal nonverbal 4,8%, dan verbal nonverbal sebesar 4,3?ri total 441 tindak tutur; (4) Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan diimplementasikan pada modul ajar teks drama dengan total nilai validitas sebesar 89,16. Hasil pembahasan penelitian ini menghasilkan empat simpulan yang meliputi (1) Penggunaan tindak tutur lokusi dalam film Rumah Masa Depan menunjukkan intensitas dari tinggi ke rendah yaitu berupa pernyataan, pertanyaan, dan perintah; (2) Jenis tindak tutur ilokusi yang paling dominan hingga yang paling sedikit adalah asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif; (3) Dalam tindak tutur perlokusi bentuk verbal paling banyak digunakan, disusul oleh verbal nonverbal, dan nonverbal; (4) Hasil analisis tindak tutur dimanfaatkan sebagai modul ajar terutama dalam materi teks drama dengan nilai validitas yang tergolong sangat layak. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan keilmuan khususnya dalam bidang kebahasaan serta penerapannya dalam dunia pendidikan