Partisipasi pria
sebagai akseptor Metode Operasi Pria (MOP) di Jawa Tengah masih sangat rendah,
hanya 0,04% menurut BPS tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh rata-rata lama sekolah (RLS) dan pendapatan terhadap jumlah akseptor MOP,
serta memetakan wilayah di Jawa Tengah guna menentukan wilayah percontohan
intervensi program KB pria. Metode yang digunakan adalah regresi linier
berganda dan analisis klaster K-Means dengan data sekunder BPS tahun 2022-2023.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RLS dan pendapatan berpengaruh signifikan
terhadap jumlah akseptor MOP, dengan nilai adjusted R square sebesar 0,626,
yang berarti 62,6% variasi jumlah akseptor MOP dapat dijelaskan oleh kedua
variabel tersebut. Uji F dan uji t menegaskan signifikansi model secara
simultan maupun parsial. Analisis klaster K-Means berhasil mengelompokkan
kabupaten/kota di Jawa Tengah ke dalam klaster berbeda sesuai potensi
partisipasi MOP. Berdasarkan pemetaan tersebut, wilayah percontohan untuk
intervensi program KB pria dapat diidentifikasi secara lebih efektif.
Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa rata-rata lama sekolah dan
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap jumlah akseptor MOP, dan hasil
pemetaan klaster memperkuat penentuan wilayah percontohan sehingga strategi
intervensi KB pria dapat dioptimalkan secara lebih terarah.