Prioritas pembangunan Kota Surakarta selaras dengan visi dan misi pemerintah yang tercantum di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta tahun 2021-2026. Dari 17 prioritas yang diidentifikasi, enam di antaranya merupakan urban tourism, yakni Masjid Raya Syekh Zayed, Taman Balekambang, Taman Satwa Taru Jurug, Lokananta, Pura Mangkunegaran, dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Beberapa titik tersebut menghadapi tantangan terkait kapasitas infrastruktur jalan yang terbatas, yang mana merupakan salah satu komponen aksesibilitas urban tourism. Disebabkan aksesibilitas lokasi wisata merupakan faktor penting dalam menentukan jumlah wisatawan, masalah ini dikhawatirkan akan menghambat efektivitas program prioritas pembangunan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan aksesibilitas urban tourism yang ada pada prioritas pembangunan Kota Surakarta. Pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yang mencakup teknik analisis skoring, space syntax, dan deskriptif. Data yang digunakan dalam studi ini meliputi data dari hasil penyebaran kuesioner kepada wisatawan tiap urban tourism, data jaringan jalan, serta data sekunder melalui laman resmi urban tourism. Temuan menunjukkan bahwa sebagian besar urban tourism belum sepenuhnya memenuhi prinsip kesesuaian antara kebutuhan wisatawan dan ketersediaan aksesibilitas ruang yang ideal. Urban tourism cenderung kuat pada aspek connectivity dan integrity tetapi lemah pada aspek intelligibility (keterbacaan ruang). Oleh karena itu, keterbacaan ruang menjadi tantangan utama yang perlu ditingkatkan untuk menyelaraskan sistem transportasi dan tata ruang dalam mendukung pengembangan urban tourism secara menyeluruh.