Abstrak


Pengaruh Penggunaan ChatGPT terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Siswa SMA Negeri 1 Kartasura dan Mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Septiana Tri Nurcahyani - K7621109 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis pengaruh penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura, (2) Menganalisis pengaruh penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret, dan (3) Menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa SMA Negeri 1 Kartasura dengan mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian yakni siswa SMA Negeri 1 Kartasura dan mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret. Teknik sampling menggunakan proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner melalui google form. Teknik validasi instrumen yakni dengan menggunakan Korelasi Pearson Product Moment dan Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian ini yakni pertama, terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa SMA Negeri 1 Kartasura dikarenakan masih banyak siswa yang hanya mengandalkan jawaban dari ChatGPT tanpa menilai kebenarannya. Kedua, terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret dikarenakan penggunaan dan tingkat ketergantungan yang cukup tinggi dalam menggunakan ChatGPT. Ketiga, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa SMA Negeri 1 Kartasura dengan mahasiswa S-1 Universitas Sebelas Maret, yang mana perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perbedaan tingkatan pendidikan. Pengaruh negatif akibat penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis dapat diatasi dengan memberi arahan, sosialisasi, pengawasan maupun pendampingan pada siswa dan mahasiswa, membatasi penggunaan ChatGPT dalam kegiatan akademik, serta menggunakan ChatGPT dengan bijak dan seperlunya.