VALIDASI METODE ANALISIS DAN PENENTUAN
KADAR VITAMIN C PADA MINUMAN BUAH KEMASAN YANG BEREDAR DI DAERAH SURAKARTA
DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
TERESINHA CLARA KONO DA COSTA
Program Studi S1 Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
Tubuh membutuhkan vitamin C karena
fungsinya sebagai antioksidan yang efektif dalam melawan radikal bebas. Selain
diperoleh secara alami melalui makanan segar, vitamin C juga tersedia dalam
bentuk minuman buah kemasan yang beredar di pasar. Namun, vitamin C rentan
terdegradasi akibat paparan panas dan sinar matahari. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kadar vitamin C pada minuman buah kemasan yang teregistrasi
BPOM dan beredar di daerah
Surakarta menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis. Sepuluh sampel minuman buah kemasan diuji kadar
vitamin C dan dilakukan validasi metode meliputi linearitas, akurasi, presisi,
LOD, dan LOQ. Analisis data terhadap kadar vitamin C dianalisis melalui kurva
kalibrasi dan mengunakan kurva kalibrasi dan SPSS. Hasil analisis menunjukkan
rentang linearitas 1-20 ppm dengan persamaan y = 0,0684x + 0,221 dan R² =
0,9967, presisi (% RSD) 3,034%, akurasi (% recovery) 95,91% pada level
20 ppm, LOD 0,833 mg/L, dan LOQ 2,779 mg/L. Hasil analisis kuantitatif kadar
vitamin C pada minuman kemasan yang beredar di Surakarta menunjukkan bahwa
sebagian besar sampel (60%) mempunyai kadar vitamin C yang lebih rendah
dibanding klaim kadar yang tertera dalam label kemasan. Seluruh sampel memenuhi
batas maksimum yang diizinkan oleh BPOM untuk suplemen, yaitu maksimum 1000 mg
per kemasan berdasarkan parameter Angka Kecukupan Gizi (AKG). Faktor-faktor
seperti oksidasi dan bahan pengawet berkontribusi pada variasi kadar vitamin C.
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri UV-Vis valid
untuk penetapan kadar vitamin C pada minuman buah kemasan.