Saat ini
sektor pertanian menjadi penting dalam perekonomian daerah. Namun, salah satu
tantangan utama yang dihadapi sektor pertanian adalah masalah pemasaran hasil
pertanian dan perlunya infrastruktur pemasaran yang efektif untuk mendukung
distribusi hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat
kesesuaian Pasar Sayur Cepogo sebagai lokasi Sub Terminal Agribisnis (STA) di
Kabupaten Boyolali. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
skoring terhadap empat variabel utama, yaitu utilitas pasar, aksesibilitas,
komoditas pertanian wilayah, serta ketersediaan dan kondisi lahan. Data
dikumpulkan melalui observasi lapangan, kuesioner kepada pedagang dan konsumen,
serta studi dokumen perencanaan wilayah. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pasar
Sayur Cepogo tergolong "cukup sesuai" sebagai STA, dengan skor
kesesuaian sebesar 56,25%. Sebagian besar indikator utilitas pasar dan
komoditas pertanian telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, namun terdapat
kekurangan pada aspek aksesibilitas dan kondisi lahan, seperti jarak pasar yang
melebihi standar, biaya transportasi konsumen yang tinggi, keterbatasan
fasilitas transportasi umum, serta luas lahan dan bangunan pasar yang belum
memenuhi standar minimum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pasar Sayur
Cepogo memiliki potensi besar sebagai STA, namun diperlukan perbaikan pada
aspek infrastruktur pendukung dan pengelolaan lahan agar dapat berfungsi
optimal sebagai pusat distribusi agribisnis di Kabupaten Boyolali. Temuan ini
memberikan kontribusi strategis bagi pemerintah daerah dalam pengembangan pasar
agribisnis dan membuka peluang kajian lebih lanjut terkait peningkatan
aksesibilitas, pemanfaatan lahan, serta pengembangan model evaluasi lokasi
pasar agribisnis di wilayah lain.