Pendapatan asli daerah saat ini
merupakan indikator kemandirian fiskal daerah yang sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor ekonomi dan sosial, termasuk jumlah penduduk bekerja, penanaman
modal dalam negeri, dan penanaman modal asing. Jumlah penduduk bekerja yang
rendah dapat mengurangi daya beli masyarakat, sehingga menurunkan pendapatan
asli daerah. Selain itu, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing
merupakan sumber investasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produksi, dan memperluas basis pendapatan
asli daerah daerah. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang
memiliki pendapatan asli daerah terendah di pulau Jawa. Oleh karena itu, penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan asli daerah
di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013 – 2024. Teknik analisis
data yang digunakan pada penlitian ini adalah analisis regresi linear berganda,
dengan metode data panel Fixed Effect Model (FEM). Hasil Penelian ini
menunjukkan bahwa variabel penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, sementara itu variabel jumlah penduduk bekerja
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah
provnisi Daerah Istimewa Yogyakarta periode tahun 2013 – 2024.