Tingkat pengangguran merupakan indikator utama dalam mengukur kesehatan pasar tenaga kerja dan kesejahteraan ekonomi suatu negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkembangan teknologi (IP-TIK), pertumbuhan ekonomi (PDRB), indeks pembangunan manusia (IPM), dan pandemi COVID-19 terhadap tingkat pengangguran di Indonesia selama periode 2016–2023. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan model pendekatan Random Effect Model (REM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka, yang berarti peningkatan kedua variabel ini efektif dalam menurunkan pengangguran. Sebaliknya, IPM berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka, mengindikasikan bahwa perbaikan kualitas sumber daya manusia belum sepenuhnya mampu mengatasi pengangguran struktural. Sementara itu, pandemi COVID-19 memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan tingkat pengangguran terbuka, memperlihatkan kerentanan pasar kerja Indonesia terhadap guncangan eksternal. Temuan ini mengimplikasikan pentingnya penguatan kebijakan transformasi digital, pengembangan ekonomi berbasis padat karya, serta reformasi sistem pendidikan dan pelatihan kerja untuk meningkatkan daya saing dan ketahanan pasar tenaga kerja Indonesia.