Kekerasan dalam Pacaran (KDP) yang rentan terjadi pada remaja perempuan menjadi hal yang perlu diperhatikan mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan bagi korbannya, termasuk terganggunya subjective well-being korban. Self-compassion dan friendship quality bisa menjadi faktor internal dan eksternal yang relevan dalam menghadapi tekanan yang dialami remaja, khususnya yang menjadi korban KDP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan friendship quality terhadap subjective well-being pada remaja perempuan korban KDP di Surakarta. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling, purposive sampling, dan snowball sampling. Sampel penelitian ini adalah 142 remaja perempuan berusia 12-18 tahun yang mengalami KDP dan berdomisili di Surakarta. Instrumen yang digunakan, yaitu: Satisfaction with Life Scale (α = 0,908) dan Scale of Positive and Negative Experience (α = 0,920) untuk mengukur subjective well-being; Self-Compassion Scale (α = 0,977); dan Friendship Quality Scale (α = 0,960). Pada penelitian ini, subjective well-being digambarkan dengan life satisfaction dan balance affect yang di skoring secara terpisah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p < 0>self-compassion dan friendship quality dengan subjective well-being—life satisfaction dan balance affect—baik secara parsial maupun simultan. Hubungan self-compassion dan friendship quality secara parsial maupun simultan juga cenderung lebih kuat dengan balance affect dibanding hubungannya dengan life satisfaction, kemungkinan dikarenakan sisi afektif lebih bersifat situasional dan mudah berubah dibanding life satisfaction yang lebih bersifat jangka panjang.