Abstrak


Pengaruh berat rimpang kencur dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih dan cendawan terbawa benih duku (lansium domesticum corr.) Matesih Karanganyar


Oleh :
Afanti Septia - H0105001 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat rimpang kencur dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih dan cendawan terbawa benih duku. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas maret Surakarta pada bulan Februari sampai Mei 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial, terdiri atas dua faktor perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu berat rimpang kencur (B) terdiri atas 4 taraf, yaitu B0 (berat rimpang 0 gram), B1(berat rimpang 5 gram), B2 (berat rimpang 10 gram), B3 (berat rimpang 15 gram). Faktor kedua yaitu lama penyimpanan (L) terdiri atas 5 taraf, yaitu L0 (tanpa penyimpanan), L1 (lama penyimpanan 2 minggu), L2 (lama penyimpanan 4 minggu), L3 (lama penyimpanan 6 minggu), L4 (lama penyimpanan 8 minggu), sehingga diperoleh 20 kombinasi perlakuan. Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, daya kecambah, jenis cendawan dan persentase infeksi dan persentase benih terinfeksi. Data hasil penelitian dianalisis berdasarkan uji F dengan taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berat rimpang kencur dan lama penyimpanan sangat berpengaruh nyata pada kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, panjang akar, panjang hipokotil dan daya kecambah benih duku. Perlakuan penyimpanan dengan berat rimpang kencur 5 gram mampu menekan jumlah serangan cendawan sampai penyimpanan 6 minggu 5. Ada 2 jenis cendawan yang ditemukan yang menyerang benih duku yaitu Aspergillus spp. dan Fusarium spp. Kata Kunci : Rimpang kencur, duku matesih, cendawan terbawa benih ABSTRACT This research aimed to know the effect of great galingale rhizome weight and storing age also both interactions to the seed viability and seed borne fungus of Duku. The research was conducted in Laboratory of Ecology and Crop Production Management and laboratory of Plant Pest and Disease of Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret Surakarta from February to May 2009. The research used a Complete Randomize Design in factorial consist of two factors of treatment and 3 repetitions. The first factor was great galingale rhizome weight (B), consist of 4 levels, B0 (rhizome weight 0 gram), B1 (rhizome weight 5 grams), B2 (rhizome weight 10 grams) and B4 (rhizome weight 15 grams). The second factor was storing age (L), consist of 5 levels, L0 (without storage), L1 (storing age 2 weeks), L2 (storing age 4 weeks), L3 (storing age 6 weeks), L5 (storing age 8 weeks), obtained 20 combinations of treatment. Variable observed were growing velocity, growing unison, germinating capacity, fungus kind, infection percentage and infected seed percentage. Data observed analized wit F test in 5 % and will be continued with DMRT in 5% for the significant different. Research result shows that treatment of great galingale weight and storing age serve a significant effect on growing velocity, growing unison, root length, hypocotyls length and germinating capacity of Duku seed. Storing treatment using great galingale weight of 5 grams able to pressure the number of fungus damage up to 6 weeks. There are 2 kinds of fungus found damaging Duku seed, they are Aspergillus spp. and Fusarium spp. Key words : galingale rhizome, duku matesih, seed borne fungus