Konversi lahan kawasan hutan lindung menjadi lahan pertanian di Kecamatan
Poncol, Kabupaten Magetan mengalami peningkatan secara signifikan dalam
beberapa tahun terakhir yang memicu kerusakan lingkungan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat lokal dan menganalisis aspek
ekonomi, sosial, dan budaya serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.
Penelitian dilakukan di tiga wilayah di Kecamatan Poncol yaitu Kelurahan
Alastuwo, Desa Genilangit, dan Desa Gonggang dengan menggunakan pendekatan
mixed method. Pengumpulan data melalui kuesioner terhadap 384 responden dan
wawancara mendalam dengan empat informan kunci. Analisis data dilakukan
secara kuantitatif deskriptif dan menggunakan uji korelasi rank spearman untuk
mengetahui hubungan antara karakteristik masyarakat lokal dengan persepsinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat lokal memiliki
persepsi netral terhadap konversi lahan dengan skor (73,05%). Aspek budaya
memiliki skor paling rendah yaitu 70,84?rada pada kategori netral. Faktor lama
tinggal memiliki pengaruh paling kuat dalam membentuk persepsi masyarakat lokal
dengan nilai 0,690 pada koefisien korelasi. Kesimpulan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kebijakan pelestarian hutan harus melibatkan partisipasi
masyarakat lokal dengan mempertimbangkan budaya yang ada dan pengalaman
tinggal agar lebih efektif dan berkelanjutan.