Abstrak


Kombinasi Afiks {di-} dan {-kan} dalam Bahasa Indonesia (Kajian Derivasional)


Oleh :
Mardliyyah Hidayati - B0221043 - Fak. Ilmu Budaya

Mardliyyah Hidayati. B0221043. 2025. Kombinasi Afiks {di-} dan {-kan} dalam Bahasa Indonesia (Kajian Derivasional). Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kompleksitas kajian derivasional dalam morfologi bahasa Indonesia, khususnya pada kombinasi afiks {di-} dan {-kan}. Masing-masing afiks yang produktif akan memunculkan data yang melimpah. Kompleksitas dan data yang melimpah tersebut perlu dikaji sebagai perluasan teori derivasional. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (i) bagaimana proses morfologis dari pembubuhan kombinasi afiks {di-} dan {-kan} dalam bahasa Indonesia berdasarkan perspektif derivasional, dan (ii) bagaimana makna yang timbul dari proses morfologis kombinasi afiks {di-} dan {-kan} dalam bahasa Indonesia?

Penelitian berjenis kualitatif ini menggunakan metode simak dengan teknik catat untuk penyediaan datanya. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung kata dengan kombinasi afiks {di-} dan {-kan}. Sumber data yang digunakan adalah Majalah Tempo edisi 26 Agustus 2024, Jurnal Ranah volume 12 nomor 1 tahun 2023, buku mata pelajaran Sejarah Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka tahun 2022, dan Kumpulan Esai Nggragas! karya Triyanto Triwikromo tahun 2021. Selanjutnya, digunakan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) untuk menganalisis data. Teknik lanjutan yang digunakan dalam analisis data berupa teknik lesap, perluas, dan ganti. Penyajian hasil analisis data penelitian dilakukan dengan metode formal dan informal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses morfologis dari pembubuhan kombinasi afiks {di-} dan {-kan} membentuk verba dengan pola pembentukan di- + (kata dasar + -kan) → verba atau di- + (D + -kan). Perubahan kelas kata terjadi pada kata dasar selain verba, yakni (1) nomina → verba, (2) adjektiva → verba, (3) adverbia → verba, (4) numeralia → verba, dan (5) konjungsi → verba. Selanjutnya, seluruh data mengalami perubahan makna, dari aktif menjadi pasif. Makna yang timbul dari kombinasi afiks {di-} dan {-kan} adalah (1) pasif kausatif yang menyatakan ‘disebabkan jadi’, ‘dijadikan’, dan ‘dianggap sebagai’, serta (2) pasif intensitas yang menyatakan ‘benar-benar’, dan ‘diperintahkan untuk’.