Pinus
merupakan komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) potensial dalam pemanfaatan
getah pinus dan unggulan di KPH Pekalongan Timur. Penyadapan getah pinus
penting peranannya bagi hasil getah dan keberlangsungan hidup tegakan pohon.
Tujuan penelitian ini untuk melihat implementasi penyadapan dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan menganalisis hasil getah pinus berdasarkan Kelas
Umur (KU) sebagai penunjang pengelolaan produksi getah pinus. Metode
pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan plot
lingkaran berdasarkan kelas umur, setiap petak umur terdapat 3 plot ukur.
Pengamatan dilakukan pada tegakan pinus KU III, V, dan VII untuk mengobservasi
kesesuaian SOP penyadapan yang dilakukan penyadap dan mengukur produksi getah
setiap 5 hari sekali selama 1 bulan. Hasil
produktivitas penyadapan getah pinus diketahui rata-rata berat getah 76,28 g/pohon/bulan untuk KU III, 136,8 g/pohon/bulan untuk KU V, dan 171,59 g/pohon/bulan untuk KU VII. Jumlah pohon dalam
1 ha pada KU III adalah 267 pohon/ha dengan hasil 91,8 kg/ha, pada KU V jumlah
pohon sebanya 433 pohon/ha dengan hasil getah 274,8 kg/ha, dan pada KU VII
jumlah pohon sebanyak 250 pohon/ha dengan hasil getah 194,5 kg/ha. Selanjutnya,
hasil evaluasi penyadapan getah pinus menunjukkan bahwa pohon yang sesuai
dengan pedoman “SOP.1/JASLING/UHHBK/HPL.2/1/2020 tentang Sistem Evaluasi
Penyadapan Getah Pinus Metode Koakan” pada KU III sebanyak 18 pohon (57%), KU V sebanyak
59 pohon (45%), dan KU VII sebanyak 35 pohon (4%). Dari 237 pohon sampel, 112
pohon (47%) disadap sesuai dengan standar penyadapan dan 125 pohon (53%) belum
memenuhi standar penyadapan. Penyadapan getah pinus yang tidak sesuai ketentuan
dapat menyebabkan pohon pinus mengalami ketidakmampuan beregenerasi secara
optimal untuk menutup luka yang mengakibatkan patogen dan hama dapat menyerang
bagian kayu yang terbuka. Koakan yang melebihi batas standar ketentuan juga
bisa meningkatkan risiko penurunan kekuatan batang, sehingga pohon lebih rentan
roboh. Selain itu, ketidaksesuaian SOP penyadapan berdampak pada hasil produksi
getah berupa penurunan produksi getah dan memperpendek umur sadap pohon pinus.