Abstrak


Pengaruh Variasi Komposisi Material Soil Mixing Terhadap Parameter Konsolidasi dan Penurunan pada Tanah Gambut


Oleh :
Abdul Aziz Kamal - I0121001 - Fak. Teknik

Tanah gambut dengan struktur tanah yang berongga, kadar air tinggi, dan tingkat proses dekomposisi masif menyebabkan tingkat kompresibilitas tinggi dengan angka pori besar. Karakteristik tersebut rentan terhadap penurunan masif yang dapat mempengaruhi stabilitas infrastruktur dalam hal masa layan. Penelitian ini untuk mengevaluasi perubahan parameter konsolidasi dan rekomendasi desain penurunan jangka panjang pada tanah gambut Danau Rawa Pening yang distabilisasi dengan cement–soil mixing.

Penelitian dilaksanakan secara eksperimen melalui pengujian konsolidasi dan analisis penurunan konsolidasi total. Sampel penelitian menggunakan variasi proporsi semen 15 %, 20 %, dan 25?ngan rasio air semen 1:1 hingga 1:5 kondisi kadar air optimum (OMC). Masa pemeraman sampel pasca mixing dilaksanakan tujuh hari sebelum pelaksanaan pengujian konsolidasi. Tahapan pembebanan konsolidasi dilakukan pada tegangan efektif sebesar 25 kN/m2, 50 kN/m2, 100 kN/m2, 200 kN/m2, 400 kN/m2 dan 800 kN/m2 untuk masa loading, sedangkan 400 kN/m2 dan 200 kN/m2 untuk masa unloading. Beban yang diterapkan dalam analisis penurunan tanah sebesar 144,32 kN dengan tebal lapisan tanah gambut sebesar lima meter.

Hasil penelitian menyatakan adanya peningkatan tegangan prakonsolidasi (σ′p) dan koefisien konsolidasi (Cv) hingga 99,23?ngan penurunan angka pori (e), indeks kompresi (Cc), indeks rekompresi (Cr), koefisien kompresibilitas (av), dan koefisien perubahan volume (mv) hingga 163,69% pada tegangan 800 kN/m2. Penambahan proporsi semen dalam campuran pasta semen menghasilkan peningkatan parameter konsolidasi secara signifikan. Hal ini terbukti hasil penurunan konsolidasi secara total yang rendah dibandingkan untreated soil yang mencapai 70 mm pada tahun ke-200. Rekomendasi penggunaan campuran pasta semen untuk menyelesaikan permasalahan penurunan tanah di area tanah gambut, yaitu campuran 25% 1:4. Rekomendasi tersebut didasarkan pada penurunan izin sebesar 15,13 cm dan terpenuhinya desain masa layan infrastruktur hingga 50 tahun. Oleh karena itu, penerapan stabilisasi tanah dengan metode soil mixing terbukti efektif dalam menyelesaikan permasalahan penurunan tanah gambut melalui peningkatan parameter konsolidasi guna terciptanya stabilitas infrastruktur sipil untuk desain jangka panjang.