Abstrak


PENGARUH PENERAPAN BEHAVIOR BASED SAFETY TERHADAP PENURUNAN UNSAFE ACTION PADA PEKERJA DI PT X


Oleh :
Naufal Tio Widjanarko - R0221093 - Sekolah Vokasi

Latar Belakang: Tindakan tidak aman merupakan salah satu kontributor utama terjadinya kecelakaan kerja, khususnya di lingkungan manufaktur yang berisiko tinggi. Berdasarkan konteks tersebut, intervensi perilaku yang bersifat proaktif menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak pelatihan Behavior Based Safety (BBS) yang diterapkan melalui metode DO IT selama kurang lebih dua minggu, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam menurunkan jumlah tindakan tidak aman pada pekerja di departemen flooring.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group, melibatkan 60 pekerja yang dibagi secara merata ke dalam kelompok intervensi (n = 30) dan kelompok kontrol (n = 30). Kedua kelompok menjalani penilaian pre-test dan post-test menggunakan kuesioner tindakan tidak aman yang telah divalidasi. Kelompok intervensi menerima perlakuan berupa program Behavior Based Safety (BBS) yang mencakup pelatihan keselamatan, observasi, dan pemberian umpan balik, sementara kelompok kontrol tidak menerima intervensi apa pun selama periode penelitian. Data dianalisis menggunakan uji non-parametrik, yaitu uji Wilcoxon signed-rank dan uji Mann Whitney.

Hasil: Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perilaku keselamatan kerja. Nilai median tindakan tidak aman meningkat dari 35 pada pre-test menjadi 48 pada post-test, dan proporsi pekerja dalam kategori tindakan tidak aman tinggi menurun dari 53% menjadi 17%. Sebaliknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan yang signifikan Simpulan: Penerapan Behavior Based Safety (BBS) melalui pelatihan yang terstruktur dan interaktif terbukti secara signifikan mengurangi tindakan tidak aman di lingkungan kerja berisiko tinggi. Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendekatan BBS ke dalam sistem manajemen keselamatan kerja guna membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan dan menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja