Angka kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) menunjukkan jumlah yang tidak sedikit tiap tahunnya. Salah satu dampak KBGO adalah menurunnya harga diri korban, sehingga dibutuhkan dukungan sosial dari orang-orang di sekitarnya dan kemampuan resiliensi sebagai sumber kekuatan untuk bangkit dan mengatasi situasi penuh tekanan tersebut. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana pengaruh resiliensi terhadap harga diri pada korban KBGO dengan perceived social support sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian kausal komparatif. Sebanyak 160 partisipan dipilih menggunakan metode purposive sampling. Seluruh partisipan merupakan individu yang pernah atau sedang menjadi korban KBGO, berusia 18-25 tahun, serta berdomisili/menetap/bersekolah/berkuliah/bekerja di Jawa Tengah. Data penelitian ini diambil menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari skala Rosenberg Self-Esteem Scale oleh Rosenberg, The Connor-Davidson Resilience Scale oleh Connor dan Davidson, serta The Multidimensional Scale of Perceived Social Support oleh Zimet et al. Analisis data menggunakan teknik analisis jalur yang merupakan pengembangan dari analisis regresi linier berganda. Prosedur PROCESS by Hayes dijalankan dengan bantuan software SPSS. Penelitian ini mengungkap beberapa temuan, antara lain: 1) Resiliensi berpengaruh positif terhadap harga diri (b=0,156, p<0>perceived social support (b=0,393, p<0>perceived social support terhadap harga diri (b=0,043, p=0,180); serta 4) Perceived social support tidak memediasi pengaruh resiliensi terhadap harga diri (b=0,017, 95% BootCI [-0,01, 0,05]). Dengan demikian, hipotesis 1 dan 2 diterima, sedangkan hipotesis 3 dan 4 ditolak. Temuan-temuan ini membuktikan pentingnya resiliensi untuk pemulihan korban KBGO, khususnya dalam meningkatkan harga diri dan persepsi dukungan sosial.